kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Ini strategi fintech Amartha menekan kredit macet


Minggu, 31 Maret 2019 / 07:33 WIB
Ini strategi fintech Amartha menekan kredit macet


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Amartha mengatakan, rasio kredit macet dari penyaluran pinjamannya ada di kisaran 1%. Melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/3), Amartha mengklaim bahwa angka tersebut jauh di bawah rasio kredit macet industri fintech lending yang sebesar 3,18% per Februari 2019.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran pinjaman fintech P2P lending hingga Februari 2019 tumbuh sangat pesat. Kendati demikian, OJK juga mencatat rasio pinjaman macet (lebih dari 90 hari) sebesar 3,18%, sedangkan untuk rasio pinjaman kurang lancar (30 hari-90 hari) di 3,17%. Sementara itu, pembayaran pinjaman tepat waktu di Amartha mencapai 97,5% per akhir Maret 2019.

Ada tiga cara utama dalam menekan rasio kredit macet di perusahaan ini. Pertama, Amartha memiliki ribuan anggota tim di lapangan yang bertugas mendampingi dan mengedukasi ibu-ibu mitra Amartha seminggu sekali. "Supaya mereka bisa mengelola pinjaman dengan baik dan membantu supaya usahanya berkembang," kata Vice President Amartha Aria Widyanto, dalam siaran pers.

Kedua, Amartha menyalurkan pinjaman ke mitranya dengan sistem tanggung renteng. Perusahaan ini membentuk kelompok berisi 15-20 orang mitra usaha, yang bertemu seminggu sekali untuk diberi pelatihan dan saling berbagi perkembangan usaha masing-masing. Dengan begitu, setiap anggota kelompok akan saling mengingatkan untuk membayar pinjaman sebelum jatuh tempo pembayaran.

Sebagai informasi, fintech yang fokus menyalurkan pinjaman ke perempuan pengusaha mikro di pedesaan ini mencatat, jumlah mitranya per akhir Maret 2019 mencapai 212.888 orang yang tersebar di 3.500 desa. Amartha mengklaim, angka ini bertambah nyaris 100% dari total mitra tahun 2018.

Cara ketiga dalam menekan kredit macet adalah dengan teknologi machine learning. Teknologi ini berfungsi memberi skor kredit kepada calon mitra Amartha. Analisis risiko ini dilakukan melalui pendekatan psikologis dan kepribadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×