Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
DENPASAR. Bank Mandiri terus menggenjot kredit di sektor Usaha kecil menengah (UKM). Hingga akhir tahun ini, bank pelat merah tersebut menargetkan dapat menyalurkan kredit ke UKM sebesar Rp 52 triliun.
Target tersebut sepertinya bakal dengan mudah dicapai. Pasalnya, hingga semester I-2014 saja, Bank Mandiri sudah menyalurkan kredit ke UKM sebesar Rp 49 triliun.
Meski begitu, menurut Direktur Commercial dan Business Banking Bank Mandiri Sunarso, ada tantangan yang bakal di hadapi perbankan dalam menyalurkan kredit UMK di semester II. Yakni bunga kredit yang masih tinggi.
Dengan bunga yang tinggi, maka kualitas penyaluran kredit menjadi tantangan berat. Karena bisa menimbulkan kredit bermasalah dan menaikkan rasio non performing loan (NPL) kredit UKM. “Sebab apa kuat para debitur kalau bunga kredit UKM masih terus naik,” ujar Sunarso, Jumat (22/8).
Di sisi lain, menjaga tingkat suku bunga kredit UKM juga tidaklah mudah. Soalnya tren suku bunga simpanan terutama deposito masih tinggi.
Untuk itu, Sunarso berharap Bank Indonesia (BI) tidak kembali menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). “Kalau suku bunga simpanan kita naik, sementara suku bunga kredit rendah, maka pasar kita menjadi tidak menarik,” kataya.
Bank Mandiri sendiri berharap kelak bisa menurunkan suku bunga kredit UKM. Saat ini rata-rata bunga kredit UKM Bank Mandiri berkisar 12% - 13% per tahun.
“Semoga pemerintah baru bisa mengatasi defisit neraca transaksi berjalan sehingga BI Rate tidak terus naik. Jika ini terjadi, kita bisa perlahan menurunkan suku bunga kredit UKM,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News