Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Andara Bersama BPR (ABB) rampung menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan untuk tahun buku 2013 di Denpasar. Ada lima hasil yang disepakati untuk memperkuat kapasitas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi anggota ABB.
Pertama, penempatan deposito oleh anggota ABB di Bank Andara dengan suku bunga BI Rate minus 3%. Sekadar informasi, salah satu fungsi ABB adalah sebagai pemberi bantuan dana untuk membantu BPR yang mengalami mismatch likuiditas. Dalam hal ini, Bank Andara berfungsi sebagai pengumpul dana (pooling of fund) dari anggota ABB, juga menyediakan dana talangan (buffer).
Bank Andara, sebagai APEX untuk BPR di masing-masing wilayah, sampai tahun 2012, telah bekerjasama dengan Perhimpunan BPR di tiga provinsi, yaitu Bali, Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat.
Kedua, komitmen Bank Andara memberikan fasilitas buffer yaitu satu kali total dana penempatan anggota, dengan bunga BI rate.
Ketiga, penggunaan dana menganggur atau idle oleh anggota ABB dikenakan suku bunga LPS BPR minus 0,5% sebagai cadangan likuiditas untuk pinjaman besar yang jatuh tempo.
Keempat, pembagian laba ABB sebesar 60% untuk Bank Andara dan 40% untuk anggota ABB.
Kelima, peningkatan kompetensi berupa pelatihan, pengelolaan keuangan, dan technical assistance. "Termasuk informasi produk dan layanan terkini maupun di kemudian hari," kata Irianto Kusumadjaja, Pjs Direktur Utama Bank Andara, dalam keterangan resmi, belum lama ini.
Selain itu, jumlah BPR yang menjadi anggota ABB meningkat dari 118 BPR di akhir 2013 menjadi 120 BPR di akhir Februari 2014. "ABB kelak didorong menjadi komunitas yang bermanfaat bagi BPR terutama dalam pemenuhan likuiditas jangka pendek, dimana BPR yang jadi anggota dapat memanfaatkan dana ABB yang idle," pungkas Irianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News