kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Intip Strategi Sejumlah BPD Dongkrak Pertumbuhan DPK di Tengah Tantangan Likuiditas


Senin, 09 Juni 2025 / 16:16 WIB
Intip Strategi Sejumlah BPD Dongkrak Pertumbuhan DPK di Tengah Tantangan Likuiditas
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Dihadapkan dengan tantangan likuiditas, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) masih catatkan kinerja yang positif pada penghimpunan DPK.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kendati dihadapkan dengan tantangan likuiditas, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) masih mencatatkan kinerja yang positif pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada pertengahan tahun 2025.

Adapun jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) himpunan dana pihak ketiga BPD hingga Maret 2025 hanya sebesar Rp 746,67 triliun. Capaian ini menurun 0,75% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 752,33 triliun. Jika dilihat secara year to date capaian pada Maret 2025 juga terlihat menurun 1,83%.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, penurunan ini akibat persaingan untuk mendapatkan DPK antar bank, adanya peralihan dari nasabah ke aset investasi yang lebih menguntungkan seperti obligasi dan adanya fenomena penggunaan simpanan bank untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi kelompok ritel.

"Proyeksi tahun ini selama belum ada perbaikan daya beli maka masih akan sama," ujar Trioksa kepada kontan.co.id, Senin (9/6).

Baca Juga: OJK Dukung Bank Daerah Melakukan IPO, Seberapa Menarik Sahamnya?

Oleh karena itu, kata Trioksa BPD perlu menata likuiditas, melakukan efisiensi dan menciptakan produk DPK yang menarik bagi masyarakat disamping peningkatan layanan nasabah.

Adapun dari sisi pemain, sejumlah BPD terlihat mencatatkan pertumbuhan pada DPK nya hingga April 2025. PT Bank BPD DIY misalnya, hingga April 2025 mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp 15,53 triliun. Capaian ini meningkat 3,55% dibandingkan dengan April 2024 sebesar Rp 14,99 triliun.

Direktur Pemasaran Bank BPD DIY Agus Tri Murjanto mengatakan, bahwa kondisi ini mengambarkan bahwa CASA perseroan sangat baik yaitu sebesar 76%.

"Dan kami terus mendorong untuk pertumbuhan CASA melalui berbagai program-program tabungan, cashback serta menyediakan layanan-layanan pembayaran digital seperti melalui Penerimaan siswa dan Mahasisawa, pembayaran layanan pajak retribusi, pembayaran layanan rumah sakit dan sebagainya," tutur Agus.

Perseroan juga disebut menciptakan supply chain agar dana pemerintah daerah tetap berputar pada akun/rekening di rekanan nasabah Bank BPD DIY.

Lebih lanjut Agus menyampaikan, di tengah tantangan likuiditas, dan mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional, Bank BPD DIY turut menyesuaikan proyeksi pertumbuhan DPK di tahun ini menjadi 7%-9% dari proyeksi pada awal tahun 2025 sebesar 11%-12%.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan DPK, pihaknya juga menempuh beberapa strategi di antaranya memberikan promo bagi penabung dengan memanfaatkan momentum hari raya dan masa liburan.

"Selain itu, kami juga terus meningkatkan kualitas dan menambah jenis layanan keuangan yang dapat dinikmati oleh Nasabah DPK. Hal ini kami tempuh dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan bertransaksi," jelasnya.

Selanjutnya ada PT Bank Pembangunan Daerah Banten atau Bank Banten yang mencatatkan pertumbuhan DPK per April 2025 mencapai 16,74% sebesar Rp 6,44 triliun dari April 2024 sebesar Rp 5,52 triliun.

Direktur Bisnis Bank Banten Bambang Widyatmoko menyatakan, faktor pendorong pertumbuhan DPK diantaranya, meningkatnya kepercayaan dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Banten beserta seluruh stakeholder dan seluruh golongan masyarakat di Banten.

"Sehingga Pemprov/Pemkab/Pemkot, Perusahaan Swasta, ASN dan Perorangan di Banten  juga terus bertambah entitas dan nominal penempatan dana nya baik di Giro, Tabungan maupun Deposito di Bank Banten," ujarnya.

Selain itu, perseroan juga disebut menerapkan inovatif dengan menciptakan Product Champion, dimana  awal tahun ini Launching  Product Deposito Jawara Bundling yang direspon sangat bagus oleh Nasabah.

Bank Banten juga disebut Bambang terus meningkatkan selling & soft skill para marketer melalui training berjenjang untuk menambah profesionalitas tenaga pemasar dalam menghimpun dana berfokus pada Captive Market dan Ceruk Market baru yang belum tergarap.

"Baik melalui strategi akuisisi New to Bank untuk menambah nasabah baru maupun Fathening untuk nasabah eksisting agar naik kelas menjadi prime customer sesuai profil nya, dengan prioritas CASA," katanya.

Bambang menambahkan, di tahun ini Bank Banten memiliki proyeksi dan optimisme untuk merealisasikan pertumbuhan DPK di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Optimisme perseroan disebut Bambang didasari dengan bertambah kuatnya dukungan stakeholder Bank Banten khususnya jajaran ASN, OPD, instansi horisontal dan vertikal serta masyarakat Banten disertai penetapan strategi & komunikasi bisnis yang efektif untuk senantiasa bertumbuh skala bisnis nya secara berkelanjutan.

Menurut Bambang, pihaknya menerapkan berbagai  strategi yang sangat dinamis di segala kondisi baik ketika likuiditas ketat ataupun longgar maupun dalam kondisi trend suku bunga pasar sedang  naik maupun turun, agar dapat menyerap DPK di tengah-tengah  kondisi pasar keuangan nasional dan regional yang relatif masih  dalam bayang-bayang ketidakpastian, dengan memperkuat relasi captive market yang dilakukan secara konsisten, presisten & prudent.

Baca Juga: Bank BPD DIY Telah Salurkan KUR Rp 628,7 Miliar hingga Mei 2025

Selanjutnya: Italia vs Moldova: Prediksi Susunan Pemain & Link Live Streaming, Kick-off 01.45 WIB

Menarik Dibaca: SIG Berambisi Ciptakan Sistem Kemasan Makanan Regeneratif dan Pengemasan Lebih Baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×