kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

OJK Dukung Bank Daerah Melakukan IPO, Seberapa Menarik Sahamnya?


Senin, 09 Juni 2025 / 15:03 WIB
OJK Dukung Bank Daerah Melakukan IPO, Seberapa Menarik Sahamnya?
ILUSTRASI. Kantor Pusat Bank DKI


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank daerah berpotensi meramaikan bursa saham dengan menawarkan saham perdana. Di mana, langkah korporasi tersebut juga mendapat dukungan dari regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Terbaru, ada Bank DKI yang memang sudah menyampaikan rencananya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah tersebut juga sudah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) belum lama ini.

Meski demikian, Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo belum mau mengungkapkan kapan bank tersebut merealisasikan aksi korporasi ini. Pasalnya, OJK juga belum menerima surat resmi pengajuan dari Bank DKI untuk melakukan IPO.

“Sedang berproses,” ujar Agus kepada Kontan, belum lama ini.

Lebih lanjut, Agus menilai langkah bank daerah seperti Bank DKI untuk melakukan IPO tentunya bisa menjadi sentimen positif di kalangan nasabah. Di mana, tata kelola dan transparansi yang semakin baik untuk bank daerah.

Baca Juga: Bank DKI Belum Konsultasi Untuk IPO ke OJK

“Ini akan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap BPD-BPD,” ujar Agus.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae melihat Bank DKI kemungkinan akan mempersiapkan terlebih dahulu rencana tersebut. Lebih lanjut, ia bilang manajemen bank tentunya akan menunggu momen yang tepat untuk IPO tersebut.

Dian juga bilang pihaknya berharap tak hanya Bank DKI saja yang melakukan aksi korporasi serupa. Di mana, ia tak membantah ada juga beberapa bank daerah yang sempat melakukan komunikasi dengan OJK untuk melakukan IPO.

Sayangnya, ia tak mau mengungkapkan bank-bank daerah mana saja yang sudah melakukan komunikasi tersebut. Dian hanya bilang jika bank daerah melakukan IPO bisa mendorong pemerintah daerah sebagai pemegang saham pengendali untuk melakukan tata kelola yang baik.

Ini sangat menarik karena bisa mendisiplinkan pemerintah daerah sebagai pemegang saham. Kan tidak mudah untuk bisa memberikan keyakinan investor di pasar modal,” ujar Dian.

Baca Juga: BPD DIY Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 10,07% Per April 2025, Jadi Rp 11,5 Triliun

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah Bank BPD DIY adalah Raden Agus Trimurjanto bilang tiap-tiap bank daerah akan berbeda dalam pemenuhan modalnya. Hal tersebut akan tergantung dengan Pemerintah Daerang masing-masing.

Ia mencontohkan apabila pemilik masih memiliki kemampuan keuangan yang baik dan dari sisi penerimaan dividen bagus maka pemilik akan melakukan pemenuhan melalui setoran modal. 

Namun demikian, ia melihat ada juga dari pertimbangan kecepatan pertumbuhan bisnis, apabila terlalu cepat atau dengan kata lain, pertumbuhan modalnya tidak bisa mengimbangi maka salah satu opsi bisa melalui IPO.

“Bagi Bank BPD DIY, dalam waktu dekat belum akan melakukan strategi IPO,” ujarnya.

Jika berkaca pada saham-saham bank daerah yang sudah melantai di BEI, kinerja harganya juga tergolong memiliki tren koreksi. Adapun, dua bank daerah yang sudah melantai di bursa adalah Bank BJB (BJBR) dan Bank Jatim (BJTM).

Baca Juga: OJK dan BEI Ingin IPO Yang Lebih Berkualitas di Sepanjang Tahun 2025

Hingga penutupan perdagangan Kamis (5/6), baik BJBR maupun BJTM mengalami penurunan jika dilihat sejak awal tahun. BJBR mengalami penurunan sekitar 8,24% menjadi Rp 835 per saham dan BJTM mengalami penurunan 7,41% menjadi Rp 500 per saham.

Analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan bilang emiten bank daerah seperti BJTM dan BJBR memiliki pergerakan yang relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun, dua bank tersebut masih memiliki valuasi yang menarik dan dividen yang cukup tinggi.  

“Kalau disuruh pilih salah satu menurut saya BJTM menarik untuk investor yang mencari kestabilan dividen, rata-rata dividen dari BJTM bisa 8% hingga 10% per tahun,” ujar Ekky.

Lebih lanjut, ia bisa saham-saham BPD belum terlalu dilirik atau di apresiasi investor. Oleh karenanya, ia berharap bank-bank daerah yang hendak melakukan IPO harus benar-benar memiliki kesiapan fundamental yang kuat.

“Keterbatasan skala bisnis di daerah menjadi penghambat bagi investor untuk menanamkan uang di emiten-emiten BPD,” tandasnya.

Baca Juga: Kredit BPD Tumbuh Single Digit di Kuartal l 2025, Ini Penyebabnya

Selanjutnya: Penurunan Harga Minyak Global Membuka Ruang Fiskal Pemerintah

Menarik Dibaca: Apakah Daging Kambing Bikin Darah Tinggi? Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×