kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investasi modal ventura didominasi ke sektor fintech


Rabu, 25 November 2020 / 17:49 WIB
Investasi modal ventura didominasi ke sektor fintech
ILUSTRASI. Direktur Utama Mandiri Capital Eddi Danusaputro saat pengambilan gambar di kantor Mandiri Capital, Jakarta, Kamis (24/8). KONTAN/Baihaki/24/8/2017


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring waktu investasi modal ventura terus menggeliat. Investasi tersebut masih didominasi sektor teknologi finansial (tekfin), teknologi edukasi dan software-as-a-service (SaaS) sebagaimana laporan lanskap startup dari Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo). 

Sekretaris Jenderal Amvesindo Eddi Danusaputro menjelaskan, perusahaan modal ventura yang menyasar digital startup tetap punya appetite yang sehat mulai dari sektor e-commerce atau logistik, healthtech serta fintech. 

"Karena itu, sektor-sektor yang tetap dibutuhkan selama pandemi juga ke depannya. Maka sangat terbuka peluang di masa mendatang untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan startup di Indonesia," kata Eddi, Rabu (25/11). 

Baca Juga: Indonesia Fintech Summit bukukan transaksi Rp 4,6 triliun dalam dua minggu gelaran

Berdasarkan data Amvesindo, tercatat 52 transaksi pendanaan modal ventura ke startup mencapai US$ 1,92 miliar hingga kuartal III 2020. Namun transaksi pendanaan itu turun dibandingkan realisasi 2018 dan 2019, masing - masing sebanyak 71 transaksi dan 113 transaksi ke startup

Salah satu pemain modal ventura, Indogen Capital memilih aktif mencari startup yang bisa tetap bertumbuh dan tahan saat pandemi Covid-19. Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto menyatakan lewat strategi ini, perusahaan bisa memaksimalkan investasi, menjaga pertumbuhannya, dan memaksimalkan return on investment.

”Kami mengincar sektor-sektor pandemic-proof. Saat ini kita fokus di industri yang jelas performa nya meningkat seperti EduTech, HealthTech, Logistic, dan eSport. Kami melihat tren yang meningkat di sisi logistik, baik di level B2B seperti pergudangan dan sewa truk ataupun di C2C seperti instant online delivery,” ujar Chandra.

Indogen Capital sudah berinvestasi di 19 start up hingga saat ini seperti GoWork, FunfPark, Wahyoo, travelia, dan Ekrut. Selain itu, ada tiga startup yang sudah dibeli oleh exits atau perusahaan lain maupun IPO yakni Aino, Spacemob, dan Clearbridge.

Baca Juga: Terus naik, transaksi uang elektronik di e-commerce 42% capai dari total pembayaran

“Target pendaan masih ada dan berjalan seperti biasa, kami masih secara aktif masih mencari dan bertemu dengan start up - start up. Selama pandemi, kebanyakan meeting terjadi online, sehingga kami memiliki kesempatan untuk bertemu dengan lebih banyak start up,” tutupnya. 

Selanjutnya: Equity crowdfunding salurkan modal Rp 153,91 miliar kepada UKM per September 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×