Reporter: Annisa Fadila | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Investree Radhika Jaya mencatat sampai 25 Juni 2020 telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,28 triliun. Nominal ini naik 28% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Co-Founder & CEO PT Investree Adrian Gunandi mengatakan, pinjaman tersebut disalurkan ke berbagai Usaha Kecil Menengah (UKM) di berbagai sektor seperti perdagangan, kesehatan, industri kreatif, jasa, transportasi hingga komunikasi.
Ia mencatat, terlebih sejak diluncurkannya kampanye #UKMTangguh, permintaan pinjaman melonjak tinggi, khususnya dari instansi penyedia alat kebutuhan medis.
“Investree berkomitmen untuk membantu UKM yang terdampak untuk melewati masa-masa sulit. Tak hanya itu, kami berupaya untuk terus mendukung UKM untuk mendapatkan kemudahan akses pembiayaan selama periode krisis sesuai arahan regulator dan asosiasi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (27/6).
Baca Juga: Jelang Lebaran, pinjaman Investree sudah mencapai Rp 5,68 triliun
Asal tahu saja, sampai saat ini adapun Tingkat Keberhasilan Pengembalian Pinjaman-90 (TKB-90) Investree ada di level 99,11%. Adrian menegaskan, untuk menjaga KB-90, pihaknya melakukan mitigasi risiko secara startegis dan berkelanjutan guna melindungi lender maupun asetnya.
Ia menambahkan, adapun beberapa langkah yang telah ditetapkan di antaranya memperkuat pemeliharaan akun terhadap industri terdampak, fokus menerima pengajuan pinjaman berisiko rendah dari industri tertentu atau borrower yang sudah terjuji rekam jejaknya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menguatkan modal bisnis yang ebrfokus pada pembiayaan rantai pasokan kepada UKM dengan fokus produk invoice financing dan pre-invoice financing, serta melakukan analisis dan verifikasi pinjaman dengan menggunakan sistem credit scoring yang telah teruji.
“Sejak dilonggarkannya PSBB, jumlah dana yang tersalurkan juga sejalan dengan yang harus dibayarkan oleh masing-masing borrower pada periode tertentu. Oleh karenanya, untuk menjaga kualitas sekaligus TKB, kami telah melakukan beberapa langkah,” tambahnya.
Untuk diketahui, Investree telah melakukan stress test guna melihat kondisi ketahanan portofolio dari sisi sektor industri peminjam pemulihan payor yang bereputasi, serta pembagian portofolio pada masing-masing produk.
Baca Juga: Pandemi masih melanda, Investree masih optimistis dampingi UKM
Adrian menegaskan, dari tes tersebut diperoleh hasil sampai saat ini kondisi Investree masih terkendali dan dapat diatur dengan baik. Hal itu juga di dukung oleh fokus Investree pada pembiayaan UKM yang menyasar rantai pasokan berbeda-beda dengan produk modal kerja angsuran.
“Dari segi lainnya, untuk memberikan proteksi kepada pemberi pinjaman, Investree juga sudah meningkatkan kerja sama dengan rekanan asuransi. Oleh sebabnya, kami yakin tidak ada perubahan besar yang berkaitan dengan TKB90. Hal itu di karenakan setiap bulannya berdasarkan tren, borrower yang menemui jatuh tempo satu per satu akan mengembalikan pinjamannya dan angka TKB90 akan mendekati 100%,” tutup Adiran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News