kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

IPO Superbank Hidupkan Lagi Euforia Bank Digital, SimakSaham Rekomendasi Analis


Kamis, 27 November 2025 / 17:38 WIB
IPO Superbank Hidupkan Lagi Euforia Bank Digital, SimakSaham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Kerjasama Perbankanl: Logo Superbank saat peluncuran kerjasama layanan perbankan di Jakarta, Rabu (19/6/2024).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

Akses ekosistem dan basis pengguna yang luas dinilai dapat memperkuat positioning Superbank sekaligus meningkatkan kompetisi di industri bank digital.

“Masuknya pemain besar biasanya membuat pasar melihat bahwa kompetisi dan ekosistem digital sedang ‘heating up’ lagi. Untuk jangka pendek sentimennya cenderung positif untuk saham bank digital, meskipun volatilitas tetap tinggi karena jalan menuju profit masih panjang,” ujar Wafi.

Walau sektor bank digital sempat berada dalam tren penurunan harga, Wafi menilai masih ada nama-nama yang layak dikoleksi, terutama yang memiliki ekosistem kuat dan tekanan biaya dana (cost of fund) yang mulai menurun.

Baca Juga: IPO Superbank Dikabarkan Digelar Akhir Tahun Ini, Harga Penawaran Sampai Rp 1.030

“Bank digital masih menarik, tapi harus selektif. Emiten yang punya dukungan ekosistem dan pengelolaan likuiditas lebih baik seperti ARTO, BBYB, AGRO, dan BBHI cenderung lebih aman. Valuasinya juga sudah turun jauh dari puncak sehingga risk–reward mulai membaik. Namun tetap high beta,” jelasnya.

Investor disebut perlu mencermati sejumlah faktor fundamental sebelum mengambil posisi di saham bank digital. Beberapa indikator kunci di antaranya, Cost of fund, Loan growth realistis, Burn rate & jalur menuju profit, Ekosistem pendukung, NPL dan kualitas kredit digital, dan kebutuhan modal di masa depan.

“Yang paling penting adalah risk management. Jika bank digital agresif ekspansi kredit tanpa mitigasi yang kuat, risiko gagal bayar bisa meningkat dan itu akan memukul valuasi,” imbuhnya.

Untuk saham bank digital, Wafi memberikan rekomendasi dengan target, ARTO Rp 2.600, AGRO Rp 400, BBHI Rp 1.520, BBYB Rp 460.

Meski begitu, ia menekankan bahwa investor tetap perlu memperhatikan sentimen pasar dan price action mengingat karakter saham bank digital yang sensitif terhadap momentum.

Baca Juga: Superbank Kembali Dikabarkan akan IPO, Begini Klarifikasi BEI

“Biasanya setelah IPO besar di sektor fintech atau bank digital, minat investor meningkat. Tapi keputusan tetap harus berdasarkan disiplin teknikal dan fundamental,” tutupnya.

Pada penutupan perdagangan Kamis (27/11) kinerja saham perbankan terlihat menghijau. Dilihat dari stockbit, saham PT Bank Raya Indonesia (AGRO) melesat 7,14% ke level Rp 240 per saham. Selama seminggu terakhir sahamnya juga terbang 6,19%.

Kemudian saham PT Bank Jago (ARTO) meningkat 4,50% ke level Rp 2.090 per saham, saham PT Bank Neo Commerce (BBYB) melesat 24,75% ke level Rp 494 per saham. Saham PT Allo Bank Indonesia (BBHI) juga naik 1,01% ke level Rp 1.500 per saham.

Selanjutnya: Kinerja AirAsia Indonesia Tertekan Hingga Kuartal III, Manajemen Beberkan Sebabnya

Menarik Dibaca: Hasil Syed Modi India International 2025, 3 Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×