kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Iuran pensiun BPJS melewati target 2015


Kamis, 26 November 2015 / 09:35 WIB
Iuran pensiun BPJS melewati target 2015


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Program baru iuran pensiun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan banyak diminati pekerja. Buktinya, dana kelolaan iuran jaminan pensiun (IJP) mencapai 200% dari target dalam tempo tiga bulan diterapkan.

Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi mengatakan, total iuran pensiun peserta mencapai Rp 1 triliun per Oktober 2015.  Dana yang terkumpul ini lebih tinggi dari target BPJS Ketenagakerjaan. Tadinya, BPJS menargetkan dana kelolaan dari program iuran pensiun sebesar Rp 500 miliar hingga tutup tahun ini.

Beberapa faktor yang mendongkrak jumlah iuran BPJS Ketenagakerjaan diantaranya, pertama, iuran yang ditarik BPJS Ketenagakerjaan murah. Sedangkan keuntungan yang didapat cukup besar.

Kedua, BPJS Ketenagakerjaan menerapkan strategi jemput bola ke perusahaan-perusahaan. "Iurannya memang kecil hanya 3% tapi benefit-nya besar. Sehingga banyak yang tertarik," kata Jeffry.

Sampai akhir tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan memprediksi, iuran pensiun bakal mencapai antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Begitu juga dengan jumlah peserta akan bertambah menjadi 2 juta peserta dalam dua bulan terakhir tahun ini. Saat ini, jumlah peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan baru 1,5 juta orang.

Meski baru berlaku pada 1 Juli 2015 lalu, sudah ada peserta yang mencairkan program jaminan pensiun.

Direktur Pelayanan dan Pengaduan BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan Achmad Riadi menyebut, pihaknya telah membayarkan klaim sebesar Rp 9 juta kepada peserta program jaminan pensiun sampai bulan lalu. Alasannya, peserta iuran meninggal dunia dan meninggalkan Indonesia.

Menurut Achmad, minimnya klaim yang dibayar oleh BPJS Ketenagakerjaan karena iuran yang dikutip hanya 3%. "Pesannya bahwa kami telah siap secara infrastruktur dan kecepatan pembayaran klaim," kata Achmad.

Imbal hasil

Sementara itu, imbal hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan masih positif di tengah fluktuasi pasar modal. Sebab, mayoritas dana kelolaan jaminan pensiun ditempatkan di keranjang investasi pendapatan tetap.

Jeffry bilang, portofolio investasi jaminan pensiun hampir tidak berbeda dengan program jaminan hari tua (JHT). Sebagian besar dana diparkir di instrumen deposito dan surat utang.

Berdasarkan catatan BPJS Ketenagakerjaan, hasil investasi yang dikantongi asuransi sosial ini per Oktober 2015 sebesar Rp 300 miliar atau sekitar 7%. Di bulan Desember nanti, BPJS mengharapkan hasil investasi mekar menjadi Rp 500 miliar.

"Saat ini kami akan fokus dulu untuk memperbanyak peserta. Jika peserta makin banyak, hasil investasi yang didapat peserta juga lebih besar," imbuh Jeffry.

Secara keseluruhan, BPJS Ketenagakerjaan telah meraup hasil investasi Rp 15 triliun dalam sepuluh bulan terakhir tahun ini. Di akhir tahun kambing kayu ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan bisa menorehkan hasil investasi antara Rp 16 triliun hingga Rp 19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×