kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,45   5,85   0.59%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi penyalur dana, bank tunggu multifinance stabil


Senin, 24 September 2018 / 06:23 WIB
Jadi penyalur dana, bank tunggu multifinance stabil
ILUSTRASI. Petugas Memilah uang layak edar di Cash Center Bank BNI


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin berhati-hati menyalurkan kredit di tengah tren kenaikan bunga. Salah satunya, pengucuran pendanaan untuk multifinance. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, mengakui, masih mencatatkan pertumbuhan kredit ke multifinance. Menurut Wakil Direktur BNI Herry Sidharta kredit multifinance BNI di Agustus 2018 tumbuh 6,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bila melihat komposisi terhadap total kredit, kredit multifinance menyumbang 0,9% dari total kredit.

"Saat ini memang industri multifinance berada dalam kondisi relatif kurang stabil khususnya pada perusahaan multifinance berskala kecil. Ke depannya tentu saja BNI tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan penyaluran kredit multifinance sepanjang industri multifinance sudah lebih stabil," ujar Herry kepada Kontan.co.id pada Jumat (21/9).

Herry menekankan bank dengan sandi saham BBNI ini akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pencairan kredit kepada multifinance. Melihat perkembangan bisnis serta kualitas bisnis multifinance akhir-akhir ini, manajemen akan menerapkan seleksi risiko dan melakukan pembiayaan harus lebih hati-hati dan cermat.

Sedangkan PT BNI Syariah mengaku terus menurunkan portofolio pembiayaan kepada multifiance. Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati menyatakan, memiliki pengalaman yang buruk terhadap multifinace.

"Sejak 2016 menurun, karena memang kami bekukan, hanya tiga multifinace yang kualitasnya bagus kami berikan pembiayaan, kembali top up, dan menggunakan fasilitasnya. Untuk pembiayaan multifinace kami akan betul-betul selektif," ujar Dhias beberapa waktu lalu.

Lanjut Dhias, hingga saat ini, pihaknya berhasil menekan pembiayaan multifiance. Sebelum 2017, pembiayaan multifiance memberikan kontribusi 40% kepada total portofolio pembiayaan. saat ini hanya 28%.

"Untuk tiga multifinance tadi kurang dari Rp 500 miliar. Saat ini kondisi industri multifinance kurang oke. Kami punya pengalaman buruk, ada beberapa multifinance di 2017 yang betul-betul meng-hit kondisi kami," tambah Dhias.

Dhias bilang saat ini pembiayaan BNI Syariah lebih banyak disalurkan kepada beberapa sektor. Sektor terbesar adalah konstruksi untuk jalan tol dan bendungan, juga ke sektor infrastruktur energi terutama listrik, jasa usaha, serta jasa kesehatan dan pendidikan.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk Henry Koenafi menyatakan hingga saat ini, BCA masih menyalurkan kredit multifinance kepada 55 perusahaan multifinance. Debitur multifinance BCA terdiri dari debitur korporasi dan komersial. Henry bilang besaran kredit komersial Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.

"Penyaluran kredit ke multifinance berjalan seperti biasa, kita sudah punya kriteria dan SOP dalam melepas kredit multifinance. Tapi biasanya kita bisa nego fixed rate 2-3 tahun juga, dengan range bunga antara 10-12%," ujar Henry kepada Kontan.co.id

Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk Perwati Surjaudaja menyatakan pertumbuhan kredit multifinance di bank ini tumbuh di bawah 5% secara tahunan.

Saat ini, selain dari perbankan dalam negeri, multifinance juga mulai mendiversifikasi pilihan sumber dana, mulai dari pasar modal seperti penerbitan MTN, obligasi, hingga pencarian pinjaman asing.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×