kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Jaga Likuiditas, BNI Seimbangkan Pertumbuhan dan Risiko Kredit


Kamis, 01 Mei 2025 / 17:48 WIB
Jaga Likuiditas, BNI Seimbangkan Pertumbuhan dan Risiko Kredit
ILUSTRASI. BNI dan SMI jalin kerja sama repo untuk pembiayan proyek infrastruktur strategis.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menempuh langkah konservatif dalam menyalurkan kredit di tengah tantangan likuiditas  yang dihadapi industri perbankan. 

Langkah ini dibuktikan dengan ekspansi terukur dalam menyalurkan kredit pada kuartal I-2025 dengan didominasi segmen korporasi berkualitas tinggi.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian global, BNI tetap fokus memperbaiki kualitas kredit dan menjaga likuditas.

”BNI fokus untuk memperkuat likuiditas dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan kredit dan faktor risiko, hal ini terlihat dari kontribusi segmen korporasi berkualitas yang mendominasi penyaluran kredit pada kuartal I tahun ini,” kata Okki dalam keterangannya, Kamis (1/5).

Baca Juga: Kualitas Aset Terjaga, Laba BNI Tumbuh

Per Maret 2025, outstanding kredit BNI mencapai Rp 765,47 triliun, tumbuh sebesar 10,1% secara tahunan atau year on year (YoY). Segmen korporasi mendominasi portfolio kredit BNI yakni sebesar 56,6% dan segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua sebesar 18,9%. 

Sedangkan dari segmen menengah dan kecil, upaya yang dilakukan BNI adalah melalui akuisisi kredit yang menjadi rantai pasok (value chain) dari nasabah korporasi maupun nasabah eksisting lainnya.

Tahun ini, BNI hanya menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 8%-10%.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), transformasi digital turut menopang peningkatan dana murah. BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 5% YoY menjadi Rp819,58 triliun. 

Komposisi DPK didominasi pertumbuhan tabungan yang solid sebesar 10,2% dan giro yang tumbuh 3,4% YoY. Hal ini menghasilkan komposisi CASA  BNI di level 70,5%, meningkat dibandingkan akhir 2024 di level 69,9%. Biaya dana atau cost of fund kuartal I-2025 di level 2,75% secara tahunan dan membaik dibandingkan kuartal I-2024 di level 2,79%.

Baca Juga: BNI Cetak Laba Rp 5,38 Triliun pada Kuartal I-2025

Strategi menjaga likuiditas terlihat dengan menurunnya loan to deposit ratio (LDR) secara kuartalan, dari 96,1% pada kuartal IV-2024 menjadi 93,1% di kuartal I tahun ini. 

“Dengan kelonggaran likuiditas tersebut, BNI akan dapat menumbuhkan kredit sesuai target yang ditetapkan dengan terus menjaga kehati-hatian,” kata Okki. 

Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga di level 2% dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9% dari 13,3% pada kuartal I-2024. 

Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1% menjadi 0,9% yang juga sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

Selanjutnya: Ini Kata Manulife AM (MAMI) Tentang Dampak Tarif Resiprokal Hingga Potensi Resesi AS

Menarik Dibaca: Ini Kata Manulife AM (MAMI) Tentang Dampak Tarif Resiprokal Hingga Potensi Resesi AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×