kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jangkauan fintech pendanaan di luar Jawa masih minim


Selasa, 23 Maret 2021 / 18:57 WIB
Jangkauan fintech pendanaan di luar Jawa masih minim
ILUSTRASI. Jangkauan pembiayaan fintech peer-to-peer (P2P) lending masih dominan di Pulau Jawa.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kebutuhan pendanaan di Indonesia saat pandemi Covid-19 masih cukup besar, terutama untuk pembiayaan UMKM. Hanya saja, jangkauan pembiayaan fintech peer-to-peer (P2P) lending masih terbatas di Pulau Jawa. Untuk luar Jawa, beberapa pemain fintech P2P lending mengakui bahwa pembiayaannya masih minim.

KoinWorks misalnya mengakui bahwa pembiayaan di luar awa masih minim. Vice President Marketing KoinWorks Frecy Ferry Daswaty mengatakan, bahwa peminjam di luar Pulau Jawa masih kurang dari 20% dari total peminjam di KoinWorks.

“Penyaluran di luar Jawa belum melebihi 20% dari total penyaluran KoinWorks. Memasuki 2021, penyaluran KoinWorks di angka Rp 200 miliar - Rp 300 miliar tiap bulannya,” ungkap Frecy ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/3).

Baca Juga: Begini upaya AFPI mendorong fintech jadi solusi keuangan di sektor produktif

Kata Frecy, ini bukan berarti pembiayaan di luar Jawa belum menjadi prioritas KoinWorks. Sebenarnya, KoinWorks sudah berencana untuk melebarkan pangsa pasar namun terkendala dengan pandemi Covid-19.

“Tahun ini kami juga memiliki rencana untuk mulai lebih melebarkan pasar ke beberapa wilayah di luar pulau jawa seperti Kota Medan, Kota Makassar, dan Pulau Bali,” ujar Frecy.

Frecy menyebutkan, ada hambatan yang terjadi saat harus melebarkan pangsa pasar di wilayah luar Jawa. Menurutnya, masih banyak pelaku UMKM yang minim literasi layanan keuangan khususnya layanan keuangan digital seperti fintech.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi menambahkan, saat ini penyaluran pembiayaan fintech masih didominasi di Pulau Jawa sekitar 85%. Menurutnya, perlu adanya kolaborasi yang dilakukan dengan beberapa pihak untuk memperluas pembiayaan.

“Bisa kolaborasi dengan ekosistem lokal di beberapa daerah atau bermitra dengan BPR untuk setidaknya menggarap ekosistem atau supply chain dari nasabah BPR,” kata Adrian kepada Kontan.co.id, Selasa (23/3).

Selanjutnya: Return menarik, lender asing gencar salurkan pinjaman ke P2P lending Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×