kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang akhir tahun, kredit kendaraan digeber


Kamis, 28 September 2017 / 06:00 WIB
Jelang akhir tahun, kredit kendaraan digeber


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Mendekati akhir tahun, multifinance memacu kredit kendaraan demi mencapai target setahun. Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) misalnya menargetkan kredit per bulannya bisa mencapai Rp 2,7 triliun sampai Rp 2,8 triliun.

Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, berkaca pada kredit yang disalurkan Adira Finance per Agustus 2017 yang naik 8% menjadi Rp 21,2 triliun, anak usaha Bank Danamon ini akan terus menggeber kredit agar target Rp 31 triliun tercapai. "Kami tidak mengerem pembiayaan, justru memacu," terang Hafid kepada KONTAN, Rabu (21/9).

Untuk itu, Adira Finance juga akan memperkuat pemasaran. Salah satunya lewat event khusus pada akhir pekan dengan menggelar pameran bersama diler-diler motor dan mobil. Saat ini, porsi pembiayaan Adira Finance 55% untuk sepeda motor dan 45% pembiayaan mobil baik baru dan bekas. Sisanya ke pembiayaan elektronik.

Meski memacu kredit namun kualitas kredit juga tetap dijaga. Adira Finance menargetkan sampai akhir tahun rasio kredit bermasalah bisa di bawah 2%. Guna menekan NPF, Adira Finance tidak memiliki strategi khusus, namun meningkatkan peran tenaga penagih untuk memonitor nasabah yang telat membayar angsuran.

Per Agustus 2017, NPF Adira Finance tercatat 2% naik tipis dari bulan sebelumnya sebesar 1,9%. Adira Finance yakin di akhir September ini, NPF bisa turun di bawah 2%.

BNI Multifinance juga terus memacu pembiayaan agar target kredit sebesar Rp 1,2 triliun sampai akhir tahun bisa terwujud. Direktur Utama BNI Multifinance Suwaluyo mengatakan, di akhir tahun ini menjadi momen untuk mengejar target.

Sampai akhir tahun, BNI Multifinance menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun. Sementara per Juli 2017, perusahaan ini baru merealisasikan pembiayaan sebesar Rp 535 miliar atau 44,58% dari target setahun. "Kami menggenjot pembiayaan per bulannya bisa mencapai Rp 100 miliar," kata Suwaluyo.

Segmen kredit BNI Multifinance mengalir ke sektor produktif atau komersial sebesar 82,5%, lalu sisanya pembiayaan konsumen. Selain itu ada juga joint financing dengan multifinance lain.

Dari sisi kualitas kredit, anak usaha Bank BNI ini yakin dapat mempertahankan NPF di bawah 0,55% . Caranya memantau pembayaran angsuran dan segera menarik objek pembiayaan yang menunggak angsuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×