kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jiwasraya butuh Rp 32,89 triliun guna benahi solvabilitas, begini kondisi keuangannya


Kamis, 07 November 2019 / 21:08 WIB
Jiwasraya butuh Rp 32,89 triliun guna benahi solvabilitas, begini kondisi keuangannya
ILUSTRASI. Tampilan gedung kantor pusat Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Selasa (15/1). PT Asuransi Jiwasraya (Persero) membutuhkan dana sebesar Rp 32,89 triliun agar risk based capital (RBC) sampai 120%. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) membutuhkan dana sebesar Rp 32,89 triliun agar risk based capital (RBC) bisa memenuhi ketentuan minimal 120%. RBC merupakan pengukuran tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan asuransi, di mana OJK mengatur minimal batas RBC sebesar 120%.

Hal itu terungkap dalam salinan rapat kerja atau rapat dengar pendapat (RDP) yang dibacakan oleh Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, Jakarta, hari ini.

Baca Juga: Butuh dana Rp 32,89 triliun, begini skema penyelamatan Jiwasraya

Merujuk data tersebut dana tersebut terhitung dari dua sumber yaitu total ekuitas setelah penurunan nilai aset (impairment) sebesar Rp 30,13 triliun dan kebutuhan pemenuhan RBC sebesar Rp 2,89 triliun.

Untuk posisi keuangan Jiwasraya Per September 2019 sendiri, tercatat total ekuitas perusahaan mencapai Rp 25,68 triliun, dan liabilitas Rp 49,60 triliun. Sayangnya jumlah ekuitas justru negatif Rp 23,92 triliun dan ada potensi penurunan nilai aset menjadi Rp 6,21 triliun.

Ekuitas merupakan hak yang dimiliki perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas ini terdiri dari modal disetor, saham, laba ditahan, cadangan, laba dan modal lainnya. Ketika ditanya terkait kebutuhan pendanaan tersebut, Hexana Tri Sasongko belum memberikan respons kepada Kontan.co.id.

Asal tahu saja, likuiditas Jiwasraya tengah tertekan. Ada empat penyebab keuangan perusahaan terganggu. Pertama, adanya kesalahan pembentukan harga produk saving plan yang ditawarkan dengan jaminan return sebesar 9% hingga 13% sejak 2013 hingga 2018 dengan periode pencairan setiap tahun.

Baca Juga: Fintech lending buka peluang simpan dana lender di reksadana, ini kata OJK

“Dengan jaminan return yang ditawarkan dan saat ini lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG serta yield obligasi serta dapat dicairkan setiap tahun, Jiwasraya tertekan risiko pasar,” jelas paparan tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×