Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pengurangan kantor cabang belum selesai pasca marak terjadi di pandemi Covid-19. Berbagai upaya transisi layanan pun juga kian marak dilakukan.
Salah satunya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang terus mengurangi jumlah kantornya. Namun, BRI tetap mengakselerasi inklusi keuangan melalui agen BRIlink sembari menciptakan sharing economy bagi masyarakat.
Berdasarkan data, jumlah kantor BRI pada September 2024 mencapai 7.594 kantor, angka tersebut menurun dibandingkan jumlah kantor pada tahun 2020 sebanyak 9.030 kantor.
Baca Juga: Agen BRILink Berhasil Catatkan Transaksi Rp1.037 Triliun Hingga Agustus 2024
Direktur Utama BRI Sunarso membenarkan bahwa BRI telah mengurangi sebagian jumlah kantornya dan mengalihkan layanan perbankannya melalui Agen BRIlink. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari transformasi BRI tahap kedua, yang disebut BRIvolution 2.0.
“Agen BRILink dimaksudkan untuk memastikan terjadinya sharing ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang secara inklusif melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya,” terang Sunarso dalam keterangan resminya, Jumat (8/11).
Ia mengungkapkan, hasil riset BRI menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya digital. Masih lebih banyak yang menyukai layanan perbankan lewat agen.
Baca Juga: Butuh Info Cepat Lokasi ATM BRI? Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Membantu
"Bahkan, jangankan digital, ke bank saja masih enggan, masih lebih senang lewat warung-warung yang sifatnya dekat dengan rumah. Tapi intinya adalah masih butuh physical presence dan personal touch," jelas Sunarso.
Sunarso menggambarkan, Agen BRILink persis seperti layanan kantor cabang BRI yang sesungguhnya, namun dalam bentuk agen. Agen-agen tersebut bisa berupa warung, toko kelontong, dan lain sebagainya.
"Tujuannya adalah supaya menjangkau masyarakat lebih luas, lebih dalam, dan lebih murah dengan tujuan meningkatkan inklusi keuangan tadi di wilayah-wilayah terutama yang tidak terjangkau oleh layanan bank secara formal," imbuh Sunarso.
Baca Juga: Bisnis Keagenan Perbankan Masih Terus Tumbuh
Ia mengungkapkan, saat ini Agen BRILink terus bertumbuh dan jumlahnya sudah mencapai 1,022 juta agen di seluruh Indonesia pada tahun ini. Padahal, Sunarso mengingat pada tahun 2015, jumlah Agen BRILink masih sekitar 75.000.
Dari sisi bisnisnya juga potensial. Sunarso membeberkan pada tahun lalu, BRI menerima fee sebesar Rp1,5 triliun dari Agen BRILink.
Ia mengatakan agen menerima sekitar dua kali lipat dari fee yang diterima BRI tersebut. Karena, porsi fee yang diterima mereka lebih besar daripada yang diterima oleh BRI. Sunarso memperkirakan Agen BRILink di seluruh Indonesia meraup sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun.
Baca Juga: Strategi Bank Raya Tekan Rasio NPL di Bawah 5% pada Tahun 2024
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang butuh layanan secara fisik. Sebab, volume transaksi lewat Agen BRILink selama 2023 tembus Rp 1.427 triliun. Sementara tahun ini, volume transaksi Agen BRILink hingga September 2024 saja sudah mencapai Rp 1.170 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News