kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Kecukupan Modal Bank KBMI III Melaju, Ini Peluang yang Terbuka


Minggu, 16 November 2025 / 18:59 WIB
Kecukupan Modal Bank KBMI III Melaju, Ini Peluang yang Terbuka
ILUSTRASI. Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge CIMB Niaga, Tangerang, Selasa (3/6/2025). CIMB Niaga berfokus pada inovasi dan customer centricity dalam pengembangan digital. Hingga kuartal I 2025, CIMB Niaga mengoperasikan 34 Digital Lounge yang tersebar di mal, perkantoran, dan universitas. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kelompok bank berdasarkan modal inti kategori ketiga alias KBMI III terpantau mampu menumbuhkan kecukupan modalnya. Kondisi ini otomatis memperlebar potensi ekspansi perbankan. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), capital adequacy ratio (CAR) KBMI III berhasil tumbuh ke level 25,44% per Agustus 2025. Posisi tersebut menandakan pertumbuhan dari level 25,01% pada Agustus 2024. 

Asal tahu saja, dalam periode yang sama CAR KBMI IV justru tercatat turun ke level 22,76% dari 23,71%. Hal itu, tercermin pula pada laporan keuangan kuartal III-2025 sejumlah bank dalam kategori ini. 

Misal, CAR milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang turun jadi 21,09% dari 21,83% dalam periode yang sama tahun lalu. 

Senasib, CAR milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga tercatat turun jadi 19,04% dari 20,08%. Pun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan penurunan CAR menjadi 23,01% dari posisi 24,96%. 

Kontras, CAR milik PT Bank CIMB Niaga Tbk di jajaran KBMI III berhasil tumbuh menjadi 24,73% dari 23,44%. Malah, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan memperkirakan posisi CAR saat ini masih bakal naik pada akhir tahun nanti. 

Baca Juga: Mayoritas Bank KBMI 3 Catatkan Peningkatan RoE pada Semester I-2025

“Kami perkirakan CAR akan di sekitar 24% hingga 25% tahun ini, yang mana jauh di atas ketentuan. Sangat kuat,” ungkapnya kepada Kontan, Jumat (14/11/2025). 

Nah, posisi yang solid ini, kata Lani, memungkinkan pihaknya untuk terus berinvestasi ke depannya. 

Senada, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Steffano Ridwan mengaku kecukupan modal memberi kemudahan bagi bank dalam berekspansi. Untuk diketahui, CAR Maybank Indonesia per September 2025 ada di posisi 27,09%, tumbuh dari posisi 24,78% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

“CAR terus terjaga karena memang bank terus melakukan balance sheet optimization untuk menjaga CAR agar selalu di ratio yang sehat,” kata Steffano. 

Alhasil, Steffano memastikan ekspansi kredit di industri dan segmen yang sesuai dengan risk appetite bank bakal terus berjalan normal. Pada tahun 2026 nanti, pihaknya masih menargetkan pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri. 

Baca Juga: Pupuk Modal agar Masuk KBMI 2, BTN Syariah Akan Rights Issue Rp 1 Triliun

Menurut Advisor Banking & Finance Development Center Moch Amin Nurdin, pada dasarnya posisi CAR perbankan saat ini terbilang kuat, di atas rata-rata Asia dan global yang berada di kisaran 20%. 

“Batas CAR minimal kan di angka 15%, meskipun idealnya antara 18% hingga 20%. Rata-rata perbankan di Indonesia di atas itu,” ujar Amin. 

Nah, posisi ini membuka peluang bagi perbankan untuk melakukan sejumlah aksi korporasi, termasuk akuisisi. Apalagi, OJK baru-baru ini mendorong konsolidasi perbankan sehubung penghapusan KBMI I. 

“Meski di awal akan terjadi penurunan CAR pasca akuisisi, tapi jika semua berjalan lancar, konsolidasi, dan lainnya, CAR akan membaik,” sambungnya. 

Saat ini, menurutnya ada lima hal yang bakal memengaruhi keputusan akuisisi perbankan, yakni kesamaan bisnis, tingkat kesehatan atau risiko, kualitas aset produktif alias kredit,  pengembangan bisnis jika bisnisnya tak sama, serta pertumbuhan anorganik. 

Baca Juga: Beralih dari Big Banks, Saham Bank KBMI 3 Kini Jadi Incaran Investor

Selanjutnya: Klaim Jasindo Turun 22% Kuartal III-2025, Pendapatan Premi Tetap Solid

Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×