Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Untuk mendorong pertumbuhan dana murah di perbankan, Kementerian Agama berharap biaya pembayaran pendidikan berlabel Islam dilakukan melalui perbankan syariah.
"Dana itu harusnya jatuh ke perbankan syariah," sebut Wakil Menteri Kementerian Agama, Nasaruddin Umar, di Ruang Serba Guna Kementerian Agama, Rabu, (17/7).
Ia menyebut bahwa terdapat 40 juta pelajar dan mahasiswa yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Jumlah tersebut tersebar dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi. Maka dari itu, Nasaruddin melihat bahwa itu merupakan pasar yang besar untuk dapat menggenjot pertumbuhan dana murah di perbankan syariah.
Meski begitu, ia menyadari bahwa pihaknya tak bisa memaksa institusi pendidikan untuk menerima pembayaran melalui perbankan syariah. Nasaruddin menyebut, rektor universitas memiliki otonomi sendiri dalam membuat peraturan sistem perkuliahan.
"Tapi kita akan minta supaya perguruan tinggi seperti Universitas Islam Negeri (UIN) menerima pembayaran kuliah melalui perbankan syariah. Jadi mahasiswa akan punya tabungan di perbankan syariah," sebutnya.
Pasalnya, porsi dana murah di perbankan syariah tercatat menurun. Pada Mei 2012, dana murah memegang porsi 41,19% dengan jumlah Rp 47,46 triliun. Sedangkan pada periode ini, porsi dana murah perbankan syariah merosot jadi 38,5% dengan jumlah yang meningkat Ro 63,09 triliun.
Per Mei tahun ini, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil bank syariah kumpulkan yakni Rp 163,8 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh 42,23% dibanding Rp 115,2 triliun.
Bank Indonesia (BI) pun menekankan bahwa perbankan syariah harus meningkatkan porsi dana murahnya. Pada bank konvensional, perbandingan dana mahal dengan dana murah telah mencapai 50:50.
"Ini salah satu langkah yang kita kejar," sebut Direktur Eksekutif Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi.
Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah telah mencapai 4,9% dari total pangsa perbankan. BI berharap pangsa pasar bank syariah harus mampu mencapai angka 5%. Target tersebut telah dicanangkan sejak tahun 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News