kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Desa gandeng BNI luncurkan smart office


Rabu, 01 Agustus 2018 / 17:35 WIB
Kementerian Desa gandeng BNI luncurkan smart office
ILUSTRASI. Kemendes PDTT Gandeng BNI luncurkan Smart Office


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi (Kemdes PDTT) menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI mewujudkan smart office yang pertama dibangun di lingkungan kementerian.

Smart office yang dibangun di lingkungan kerja Kemdes PDTT ini merupakan sebuah konsep kantor yang selalu terkoneksi, cashless, dan paperless dengan dukungan perangkat dan solusi teknologi informatika (TI) dalam semua fungsinya.

Dukungan tersebut mulai dari fungsi keuangan, kepegawaian, hingga administrasi atau reporting.

Peluncuran smart office Kemdes tersebut diluncurkan oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo di Makarti Ballroom, Kemendes PDTT, Jakarta (31/7).

Eko didampingi Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat Hendra J Kede, dan jajaran Direksi BNI.

Hadir pula Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.

Dalam sambutannya, Eko menyampaikan pada saat perubahan zaman berlangsung secara cepat, khususnya pada era revolusi industri 4.0 saat ini, diperlukan kecepatan untuk membuat keputusan.

Menurutnya, tahun 2050 Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi ke empat terbesar di dunia.

Namun saat ini masih ada 30.000 desa yang tertinggal. Oleh karena itu misi Presiden untuk membangun Indonesia mulai dari pinggir adalah kunci mengurangi kesenjangan itu.

Kemdes memiliki posisi strategis untuk menentukan Indonesia itu akan menjadi negara yang memiliki kesenjangan tinggi atau rendah. Nah, smart office BNI ini salah satu cara mengarah ke kecepatan bertindak, sehingga pelayanan terhadap desa-desa bisa lebih akurat dan cepat.

"Smart office ini terwujud karena dukungan penuh BNI sebagai bank mitra utama kami, dan kami berharap implementasi smart office ini dapat segera ditiru juga oleh kementerian dan lembaga lainnya, guna mendukung transparansi pemerintahan, serta digitalisasi transaksi pada kementerian atau lembaga,” ujar Eko dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (1/8).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdes PDTT Anwar Sanusi mengatakan, smart office dibangun untuk mempercepat reformasi birokrasi di lingkungan Kemdes PDTT, dimana hal utama yang harus dilakukan adalah membenahi tata kelola perkantoran. Tujuannya adalah agar kinerja meningkat karena adanya peningkatan efektifitas dan transparansi.

"Sekarang 1.700 kartu multifungsi BNI telah disebarkan untuk pegawai Kemdes PDTT," ujarnya.

Herry Sidharta menuturkan, BNI mendukung penuh inisiasi Menteri Desa dengan menyediakan beberapa solusi yang dibangun BNI sebagai satu kesatuan yang lengkap dalam produk smart office.

Solusi tersebut adalah implementasi Kartu Pegawai Kemendes PDTT yang dibuat sebagai Kartu Combo atau Kartu Multi Fungsi (KMF). Kartu ini berfungsi sebagai akses masuk gate parkir di lingkungan Kantor Kemdes PDTT, akses masuk ke Gedung Kementerian Desa, alat pembayaran di Kantin Kemdes PDTT, serta menjadi Alat Pembayaran berbagai Moda transportasi (Busway atau Commuter Line) dan gerbang tol.

Paket smart office yang dibangun BNI juga menyediakan layanan Implementasi sistem e-absensi yang terintegrasi dengan SIMPEG (Sistem kepegawaian), penggunaan fasilitas cash management untuk pengelolaan keuangan Kementerian Desa, hingga memungkinkan dilakukannya pembayaran atau transaksi yang efektif dan efisien.

Smart office ini juga memungkinkan penggunaan Corporate Card & Traveling Card untuk pengelolaan biaya perjalanan dinas pegawai Kemdes PDTT dan Pengelolaan Smart Kantin Kemdes PDTT, yakni sebuah konsep pengelolaan kantin yang cashless dan modern.

Herry menambahkan, kedepannya BNI Terus berkomitmen untuk mendukung empat program utama Kemendes PDTT yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan), embung Desa, dan pembangunan Sarana Olah Raga Desa.

“Hingga saat ini, BNI telah mengelola 8.157 Rekening Kas Desa dan membina 6.086 BUMDES melalui 5 fungsi utamanya yaitu fungsi edukasi, konsultasi, literasi keuangan, pengembangan bisnis rintisan atau Agen46, dan pendampingan. Untuk Prukades, BNI bekerjasama dengan Kementerian Desa dalam menyelenggarakan berbagai Pelatihan, diantaranya pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan packaging atau kemasan, pelatihan pemasaran Produk Unggulan Desa. Dan sebagai antisipasi perkembangan zaman, BNI telah menyiapkan e-commerce bagi pemasaran Prukades yaitu Bumdes-mall.com,” ujar Herry.

Untuk meramaikan acara peluncuran Smart Office di Kemdes PDTT, BNI juga menggelar pameran yang mengetengahkan produk-produk unggulan perbankan dan lembaga keuangan nonperbankan yaitu BNI Smart EXPO Kemendes 2018. Pameran ini diikuti oleh BNI dan perusahaan-perusahaan anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×