kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.854   26,00   0,16%
  • IDX 7.297   101,10   1,41%
  • KOMPAS100 1.122   17,78   1,61%
  • LQ45 894   16,72   1,91%
  • ISSI 222   1,90   0,86%
  • IDX30 458   8,87   1,98%
  • IDXHIDIV20 550   10,62   1,97%
  • IDX80 129   1,93   1,52%
  • IDXV30 136   1,86   1,38%
  • IDXQ30 152   3,02   2,03%

Kenaikan Suku Bunga Membuat Obligasi Korporasi dalam Tekanan


Rabu, 21 September 2022 / 06:35 WIB
Kenaikan Suku Bunga Membuat Obligasi Korporasi dalam Tekanan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Kondisi Obligasi korporasi AS sedang mengungguli saham dan pasar lainnya pekan lalu. Sayangnya, rasa pesimis muncul bahwa kondisi ini tak akan bertahan lama. 

Ahli strategi JPMorgan Chase & Co yang dipimpin oleh Eric Beinstein melihat perlu adanya kewaspadaan terkait instrumen surat utang disebabkan  Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga minggu ini, dan mungkin tidak akan mengisyaratkan kemungkinan memperlambat pengetatannya.

Mengutip data indeks Bloomberg (20/9), premi risiko untuk surat berharga perusahaan AS kelas tinggi melebar hanya 0,01 poin persentase minggu lalu, bahkan ketika saham turun lebih dari 4,7%.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Dibayangi Kenaikan Bunga

Pendapat yang sama datang dari ahli strategi di Barclays Plc yang menilai kenaikan suku bunga agresif yang dilakukan The Fed belum akan berhenti. Sebab, Indeks harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan minggu lalu.

“Ketika suku bunga riil naik pada saat yang sama pertumbuhan ekonomi turun di bawah tren, spread kredit cenderung melebar,” tulis ahli strategi Barclays Brad Rogoff dalam sebuah laporan Jumat. 

Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, pihaknya percaya bahwa kondisi pembiayaan yang lebih ketat di samping pertumbuhan ekonomi yang biasa-biasa saja dan melemahnya fundamental kredit akan mengarah pada spread yang lebih luas secara material.

Baca Juga: Prospek Reksadana Pendapatan Tetap di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga

Saat ini, Emiten tampaknya juga berhati-hati tentang kondisi pasar. Empat calon peminjam kelas tinggi melihat penjualan obligasi pagi ini, tetapi akhirnya memilih untuk mundur di tengah awal perdagangan yang bergejolak yang kemudian stabil. 

Pasokan sekarang berjalan jauh di bawah perkiraan untuk bulan September, dengan hasil yang meningkat pesat menggagalkan rencana beberapa emiten.

Dan minggu lalu, Oracle Corp. mengatakan meminjam US$ 4,4 miliar di pasar pinjaman berjangka, yang mungkin berarti harus menjual lebih sedikit obligasi korporasi untuk membantu membiayai akuisisi Cerner Corp.

Di Amerika, sekelompok bank yang dipimpin Barclays Plc meluncurkan obligasi imbal hasil tinggi senilai US$ 1,87 miliar untuk membantu membiayai akuisisi Brightspeed oleh Apollo Global Management Inc.

Sementara, sekelompok bank yang dipimpin oleh Credit Suisse Group AG menawarkan harga diskon yang lebih curam dari 84,62 sen sen dolar menjadi 85,695 sen pada obligasi aman senilai US$ 4 miliar untuk membantu mendanai pembelian Citrix Systems Inc., diturunkan dari diskusi harga sebelumnya 88 hingga 90 sen dolar.

Baca Juga: Kepemilikan China atas Obligasi AS Meningkat di Juli, Jepang Justru Turun

Lebih lanjut, pasar obligasi dolar utama Asia memiliki awal yang lambat untuk minggu ini, dengan kelangkaan kesepakatan baru menunjukkan kehati-hatian yang meluas menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve pada hari Rabu.

“Penularan keuangan telah menyebar sejauh ini di seluruh industri properti China bahkan pengembang yang didukung negara pun berisiko mengalami gagal bayar,” menurut analis Citigroup Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×