kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,29   -29,44   -3.18%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerjasama LCS Indonesia-China: Ini daftar bank yang fasilitasi transaksi yuan-rupiah


Rabu, 08 September 2021 / 18:53 WIB
Kerjasama LCS Indonesia-China: Ini daftar bank yang fasilitasi transaksi yuan-rupiah


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah memulai penerapan kerjasama transaksi bilateral mata uang lokal melalui local currency settlement (LCS) dengan People's Bank of China (PBoC) pada 6 September 2021.  BI dan PBoc telah menunjuk beberapa bank di negara masing-masing untuk berperan sebagai appointed cross currency dealer (ACCD).

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat menyebutkan, bank-bank yang telah ditetapkan sebagai AACD yakni PT Bank Central Asia Tbk, Bank of China (Hong Kong) Ltd, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Lalu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank UOB Indonesia.

"Kami juga telah menetapkan bank di Tiongkok sebagai ACCD, yakni Agriculture Bank of China, Bank of China, Bank of Ningbo, Bank Mandiri Shanghai Branch, China Construction Bank, Industrial and Commercial Bank of China, Maybank Shanghai Branch, dan United Overseas Bank (China) Limited," ujarnya dalam acara yang diselenggarakan BI secara virtual, Rabu (8/9).

Baca Juga: BI: Kerja sama LCS bisa digunakan untuk transaksi ritel di sektor pariwisata

Kerjasama LCS meliputi penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung (direct quotation) dan relaksasi regulasi tertentu dalam transaksi valuta asing antara mata uang rupiah dan yuan.

Donny melanjutkan, implementasi kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya BI dalam meningkatkan penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung dengan berbagai negara mitra.

Hal ini juga bertujuan mendukung kemampuan BI mengelola stabilitas nilai rupiah melalui penguatan pasar valas di dalam negeri. Serta mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar AS dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung perdagangan.

"Kita ini sangat sensitif terhadap pergerakan nilai tukar. Kita ingin mengurangi sensitivitas tersebut dengan membuat pasar valas domestik lebih seimbang. Jadi, bagaimana membuat transaksi perdagangan kita ini menggunakan mata uang yang memang relevan dengan mitra kita. Kalau dengan Jepang ya menggunakan rupiah dengan yen, kalau dengan Malaysia ya dengan rupiah dan ringgit, dengan Tiongkok ya rupiah dengan yuan,” kata Donny.

Selain kerjasama LCS dengan Tiongkok, Indonesia juga menjalin kerja sama serupa dengan Malaysia, Thailand dan Jepang. 

Selanjutnya: BI bidik negara-negara di kawasan ini untuk kerja sama local currency settlement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×