Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto
CIMB Niaga Syariah
Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat penurunan laba 14% YoY menjadi Rp 374 miliar pada kuartal I-2025, dari sebelumnya Rp 437 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya beban impairment menjadi Rp 190 miliar, dari Rp 128 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat menjadi Rp 486 miliar dari Rp 468 miliar.
Dari sisi penyaluran pembiayaan, CIMB Niaga Syariah mencatatkan penurunan tipis 0,57% menjadi Rp 59,0 triliun dari Rp 59,3 triliun.
Baca Juga: Buat Bank Baru, CIMB Niaga Targetkan Spin Off Unit Usaha Syariah Rampung Mei 2026
Rasio NPF gross naik signifikan menjadi 2,05% dari 1,30%, begitu pula NPF net menjadi 0,99% dari 0,59%.
DPK juga mengalami kontraksi tipis 0,8% menjadi Rp 50,1 triliun dari Rp 50,5 triliun. Sementara FDR meningkat ke 116,9% dari sebelumnya 110,5%.
Total aset CIMB Niaga Syariah naik tipis menjadi Rp 64,7 triliun dari Rp 64,5 triliun.
Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengalami penurunan laba sebesar 39% YoY pada kuartal I-2025 menjadi Rp 1,67 miliar dari Rp 2,78 miliar.
Penurunan ini dipicu oleh turunnya pendapatan setelah distribusi bagi hasil menjadi Rp 47,7 miliar dari Rp 49,3 miliar.
Pendapatan non-operasional seperti komisi, provisi, fee, dan administrasi juga turun dari Rp 130 miliar menjadi Rp 104 miliar.
DPK Bank Muamalat turut mengalami penurunan 10,2% menjadi Rp 41,3 triliun dari sebelumnya Rp 46 triliun.
Baca Juga: Tak Kunjung Listing di BEI, Ternyata Bank Muamalat Belum Penuhi Ketentuan OJK
Hal ini berdampak pada pembiayaan yang disalurkan, yang juga turun menjadi Rp 16,9 triliun dari Rp 21,3 triliun.
FDR Bank Muamalat melemah menjadi 40,78% dari 46,32%, menunjukkan masih lemahnya agresivitas dalam penyaluran pembiayaan.
Total aset bank ini turun 6,3% YoY menjadi Rp 60,8 triliun dari sebelumnya Rp 64,9 triliun.
Kesimpulan: Siapa Paling Unggul?
Dari sisi nominal laba, BSI masih memimpin dengan laba bersih tertinggi Rp 1,87 triliun dan aset terbesar Rp 400,88 triliun. BTN Syariah menunjukkan pertumbuhan laba tertinggi secara persentase, yaitu 21% YoY.
Namun, dari sisi efisiensi dan kualitas aset, BTN Syariah juga relatif stabil dengan NPF gross dan net yang terkendali serta pertumbuhan pembiayaan dan DPK yang solid.
Sebaliknya, CIMB Niaga Syariah dan Bank Muamalat menghadapi tantangan berat baik dari sisi profitabilitas maupun kualitas aset.
Selanjutnya: 8 Emiten Ekspansi Lewat Pendirian Anak Usaha Baru, Cermati Prospek Kinerjanya
Menarik Dibaca: Libur Panjang Idul Adha, OYO Hadirkan Diskon Hingga 75%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News