kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kredit BRI ke industri pengolahan Rp 44,5 triliun


Selasa, 02 Desember 2014 / 12:30 WIB
Kredit BRI ke industri pengolahan Rp 44,5 triliun
ILUSTRASI. Jelajah Ekonomi Trans Jawa: Progres pembangunan jalan tol Trans Jawa di ruas Pandaan - Malang, Malang, Sabtu (23/2). Malang merupakan salah satu kota yang dikunjungi karena menyimpan berbagai potensi ekonomi terutama agrowisata. KONTAN/Baihaki/24/2/2019


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

Tak mau kalah dengan bank pelat merah lain, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga terus mendongkrak pertumbuhan kredit industri pengolahan. Hingga akhir kuartal III-2014, jumlah kredit industri pengolahan telah mencapai Rp 44,5 triliun.

Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, sebenarnya sektor industri pengolahan justru sudah termasuk sektor yang diperhatikan oleh Bank Umum selama ini. Ini terlihat dari tingkat pertumbuhan kredit Bank Umum sampai dengan September 2014 hanya mencapai 13,2% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year).

"Sementara kredit industri pengolahan tumbuh 16,1% year on year, menjadi Rp 629,8 triliun. Angka ini merepresentasikan 17,7% dari total kredit yang diberikan oleh Bank Umum," kata Budi di Jakarta, Selasa (2/12).

BRI hingga akhir September 2014 telah menyalurkan kredit industri pengolahan sebesar Rp 44,5 triliun. Jumlah ini  sekitar 10% dari total kredit BRI di kuartal III-2014. Budi mengakui, jika dilihat dari komposisi, memang BRI ada dibawah industri perbankan. “Hal ini karena sampai saat ini BRI masih fokus di segmen mikro yang saat ini mencapai 32% dari total kredit yang disalurkan. Di segmen mikro, mayoritas kredit disalurkan kepada sektor perdagangan dan pertanian,” ujar Budi.

Agar bank lebih gencar menyalurkan industri pengolahan, Budi berharap pemerintah bisa melakukan skema garansi berupa asuransi kredit seperti yang dilakukan pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Apalagi industri pengolahan berskala kecil dan menengah juga sensitif terhadap perubahan ekonomi makro. Sehingga diperlukan peran pemerintah unuk membantu dengan menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, antara lain dengan menjaga harga bahan baku, kelancaran distribusi, menyiapkan industry hilir, atau memberikan insentif berupa peremajaan teknologi. "Hal ini diharapkan akan membantu kelangsungan cashflow dan pertumbuhan industri pengolahan," imbuh Budi.

Kedepan, BRI menetapkan target pertumbuhan kredit industri pengolahan di akhir tahun ini ada di level yang sama dengan kredit secara keseluruhan, yaitu sekitar 15% secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×