Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit bank daerah yang berorientasi ekspor tiba-tiba melonjak tinggi. Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2019 saja nilainya mencapai Rp 521 miliar.
Padahal sepanjang 2019, penyaluran kredit ekspor dari BPD per bulannya paling besar mencapai Rp 5 miliar. Bahkan sejak 2015 penyaluran kredit ekspor BPD paling besar tercatat cuma Rp 25 miliar.
Baca Juga: Nasabah BRI korban skimming Rp 80 juta sudah terima penggantian uang
Beberapa bank daerah juga mengaku mengalami hal ini. Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM, anggota indeks Kompas100) Ferdian Satyanugraha menyatakan tahun ini perseroan memang mulai menyalurkan kredit ekspor ke nasabahnya. Sayangnya ia tak menjelaskan alasannya.
“Per Juli 2019 kredit ekspor kami sudah mencapai Rp 22 miliar, sementara tahun lalu tidak ada,” katanya kepada Kontan.co.id.
Sementara Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR, anggota indeks Kompas100) Muhammad Asadi Budiman bilang penyaluran kredit berorientasi ekspor dilakukan perseroan guna mendukung beberapa sektor ekonomi prioritas.
Baca Juga: Penuhi rasio likuiditas, tren penempatan dana bank di surat berharga bakal turun
“Kami senantiasa mendukung pembangunan ekonomi salah satunya melalui penyaluran kredit ke segmen ekonomi prioritas seperti pariwisata dan berorientasi ekspor terutama di segmen perdagangan dan manufaktur,” katanya kepada Kontan.co.id.