Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara sepanjang semester 1-2019, Asadi bilang kredit ekspor perseroan telah mencapai Rp 519 miliar. Nilai tersebut tak sampai 5% komposisi kredit korporasi dan komersial perseroan. Sedangkan secara total hingga semester 1-2019, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp 77,8 triliun.
Meski tergolong besar, Asadi bilang hingga akhir tahun perseroan tak akan menambah portofolio kredit ekspornya. Alasannya soal kondisi ekonomi global yang tak kondusif.
Baca Juga: Bank BRI telah mengganti dana nasabahnya yang kena skimming Rp 80 juta
“Sampai akhir tahun kami memproyeksikan tidak ada pertumbuhan untuk kredit berorientasi ekspor, cenderung menurun oleh run off,” sambungnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Pemasaran PT Bank BPD DIY Agus Trimurjanto. Hingga akhir tahun perseroan akan lebih selektif memberikan kredit ekspor mengingat ketakpastian pasar ekspor yang meningkatkan resiko kreditnya.
“Hingga Juli 2019 kurang lebih kredit berorientasi ekspor kami telah mencapai Rp 53 miliar kepada 8 debitur. Jika dibandingkan akhir Desember 2018, angka tersebut cenderung stabil,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Pembiayaan multiguna oleh multifinance tumbuh 5,92% hingga bulan Juli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News