Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
PT Bank Woori Saudara Tbk (SDRA) juga menorehkan pertumbuhan kredit konstruksi cukup signifikan. Outstanding kredit konstruksi bank ini ada di kisaran Rp 600 an miliar atau tumbuh 30% lebih dibandingkan tahun 2018.
Perwakilan manajemen sekaligus Tim Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memandang prospek kredit konstruksi tahun ini masih akan tumbuh. Hanya saja pertumbuhannya tidak akan setinggi tahun lalu. Perseroan hanya membidik pertumbuhan 10% YoY.
"Sebenarnya secara nominal, growth-nya agak mendekati dengan tahun 2019 tetapi karena tahun 2018 outstanding-nya masih kecil sehingga presentase pertumbuhannya besar," katanya.
Baca Juga: Ini empat fokus OJK dalam mereformasi pengawasan industri keuangan non bank
Menurut Rully, peluang kredit konstruksi masih ditopang oleh proyek infrastruktur pemerintah. Adapun tantangan pembiayaan konstruksi ke depan masih akan bertumpu pada bank-bank BUMN yang memiliki market share yang besar. Untuk mendorong kredit jenis ini, Bank Woori akan melakukan sindikasi dengan bank BUMN untuk membiayai proyek infrastruktur pemerintah.
Sedangkan PT Bank Mayapada Tbk hanya mencatatkan kredit konstruksi tumbuh sekitar 8% atau lebih rendah dari tahun 2018 yang masih tumbuh skeitar 9%-10%. Porsi kredit ini masih dibawah 20% dari total kredit perseroan.
Direktur Utama Bank Mayapada (MAYA) Hariyono Tjahjarijadi melihat prospeknya kredit konstruksi tahun ini masih tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2019. "Kami menargetkan kredit secara keseluruhan tumbuh sekitar 8%-9^% tahun ini," ujarnya.
Baca Juga: Laba Mitsubishi UFJ Group (MUFG) merosot setelah akuisisi Bank Danamon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News