Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit korporasi sejumlah bank masih berhasil tumbuh baik di paruh pertama tahun ini. Sampai akhir tahun, prospek kredit korporasi diperkirakan masih akan membaik. Dampak kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terhadap segmen ini dinilai tidak akan sebesar pada segmen lainnya.
PT Bank Mandiri Tbk misalnya masih mampu menjaga pertumbuhan kredit korporasi (segmen wholesale) di atas 5% secara year on year (YoY) per Juni 2021.
"Kontribusi utama pertumbuhan kredit tersebut antara lain berasal dari sektor Telekomunikasi, Pemerintahan, FMCG, serta Perkebunan Sawit dan CPO," kata Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri pada Kontan.co.id, Rabu (28/7).
Dengan ditopang kredit korporasi ini, realisasi Kredit Modal Kerja (KM) Bank Mandiri hingga akhir Mei 2021 mencapai Rp 320,15 triliun. Posisi tersebut masih tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ekonom: Pembatasan aktivitas hambat pemulihan ekonomi domestik
Sampai dengan akhir tahun, Bank Mandiri berharap kredit modal kerja dapat tetap tumbuh yang ditopang oleh sektor-sektor yang masih prospek baik dan relatif tidak terdampak secara langsung oleh pandemi Covid-19 seperti Telekomunikasi, FMCG, serta Perkebunan Sawit & CPO, sebagaimana kondisi debitur pada sektor-sektor tersebut hingga paruh pertama tahun ini masih memiliki kinerja yang baik.
Selain itu, lanjut Rudi, dengan upaya Pemerintah dan regulator untuk terus mendorong pemulihan ekonomi, dirinya optimistis ruang pertumbuhan masih terbuka.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melihat permintaan kredit korporasi masih tetap ada walaupun ada yang masih tetap wait and see. Mucharom Sekretaris Perusahaan BNI mengatakan, dampak PPKM terhadap segmen korporasi tidak sebesar pada segmen konsumer dan UMKM.
Dengan masih adanya optimisme dari nasabah di segmen korporasi, kredit BNI semester I masih tumbuh baik secara tahunan maupun dibanding akhir tahun lalu.
Akibatnya, pencairan kredit kami, baik YoY maupun YtD, masih positif pertumbuhannya. "Meskipun tidak besar, kredit tumbuh di kisaran 2-3%,"ungkap Mucharom.
Baca Juga: Kredit UMKM perbankan tumbuh 0,5% yoy menjadi Rp 1.024,4 triliun hingga Juni 2021
BNI optimis ruang pertumbuhan akan tetap terbuka setelah pemerintah berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid-19. Pertumbuhan terutama akan terjadi pada debitur korporasi.
Hal itu, kata Mucharom, didorong oleh hilirisasi sektor agribisnis dan pertambangan yang mulai berkembang serta pemulihan ekonomi Amerika dan Eropa yang berpotensi mend juga berpotensi meningkatkan permintaan kredit manufaktur.
Sementara PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) memandang segmen korporasi tetap juga ikut terdampak dari kebijakan PPKM. "Namun, saat ini banyak korporasi yang mulai berinvestasi untuk menciptakan future demand kredit," kata Sadhana Priatmadja Direktur BWS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News