kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Kredit Macet Sejumlah Perbankan Syariah Meningkat pada Kuartal III-2025


Selasa, 11 November 2025 / 19:07 WIB
Kredit Macet Sejumlah Perbankan Syariah Meningkat pada Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Pertumbuhan Pembiayaan: Pelayanan nasabah di Bank Muamalat, Tangerang Selatan, Selasa (4/2/2025). Sejumlah perbankan syariah mencatatkan pembengkakan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) atau kredit macet, dalam sembilan bulan pertama 2025.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

Dengan strategi tersebut, pihaknya optimistis mampu memperbaiki kualitas aset sekaligus menjaga rasio NPF tetap terkendali hingga akhir tahun.

PT Bank Mega Syariah mencatat kenaikan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) secara tahunan dari 0,91% ke 1,00% di September 2025.

Walau demikian, Rundi Dhema Perkasa, Risk Management Division Head Bank Mega Syariah mengaku NPF perseroan masih sangat terjaga hingga kuartal III 2025.

Baca Juga: Rasio Kredit Macet KPR Semakin Meningkat di Tengah Pelemahan Daya Beli

Meski mengalami sedikit kenaikan dibanding periode sebelumnya, tingkat NPF bank ini disebut tetap berada jauh di bawah ambang batas ketentuan regulator. 

Rundi mengatakan, kenaikan NPF yang terjadi bersifat sangat kecil dan masih dalam batas wajar.

“Kenaikan NPF yang terjadi pada kuartal III ini sebenarnya sangat kecil dan masih berada pada level yang sangat terjaga, di kisaran 1%, jauh di bawah batas ketentuan regulator yaitu 5%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan Bank Mega Syariah masih sangat baik dan terkelola dengan prudent,” ujarnya.

Rundi menjelaskan, segmen multifinance menjadi penyumbang terbesar terhadap NPF Bank Mega Syariah saat ini. Meski demikian, tingkat risiko pada segmen tersebut masih dalam level yang aman.

“Kontribusi terbesar terhadap NPF saat ini berasal dari segmen multifinance. Namun tingkat NPF di segmen itu masih sangat terkelola, sekitar 2%, dan masih berada di bawah batas toleransi risiko (risk appetite) yang ditetapkan manajemen serta sesuai ketentuan regulator,” jelasnya.

Baca Juga: Laba Unit Usaha Syariah BTN Naik 8,4% di Kuartal III 2025, Siap Lepas Jadi Bank Baru

Bank Mega Syariah optimistis rasio NPF dapat terus dikelola dengan baik hingga akhir tahun. Rundi menegaskan, manajemen telah menyiapkan langkah antisipatif agar tren pembiayaan bermasalah tidak meningkat signifikan.

“Bank optimis tren NPF dapat dikelola dan dijaga dalam batas yang sehat hingga akhir tahun,” katanya.

Dalam menjaga kualitas pembiayaan, Bank Mega Syariah menerapkan sejumlah kebijakan pengelolaan risiko secara menyeluruh. Salah satunya dengan menetapkan Risk Acceptance Criteria (RAC) baik untuk keseluruhan portofolio (bankwide) maupun secara khusus pada sektor-sektor prioritas yang menjadi fokus pembiayaan.

Selain itu, dalam proses pemberian pembiayaan, bank juga menjalankan prinsip kehati-hatian secara ketat. “Bank Mega Syariah telah menerapkan prinsip 5C yakni character, capacity, capital, collateral, dan condition, sambil memastikan tata kelola dijalankan sesuai prinsip four eyes principle,” ujar Rundi.

Baca Juga: Lonjakan Wisatawan Asing Dongkrak Okupansi Hotel pada Kuartal III-2025

Dengan kombinasi manajemen risiko yang ketat dan portofolio pembiayaan yang selektif, Bank Mega Syariah optimistis dapat menjaga kualitas aset tetap solid sekaligus menjaga pertumbuhan yang sehat hingga akhir 2025.

Bank syariah lain yang turut mencatatkan kenaikan NPF di kuartal III-2025 ada Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga menjadi 2,20% di September 2025 dari 1,43% di September 2024.

Selanjutnya: Pemerintah Kaji Cukai Popok dan Tisu Basah, Begini Kata Ekonom

Menarik Dibaca: 9 Daftar Jus Penambah Berat Badan, Jus Pisang Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×