kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kredit melaju, penempatan dana bank di surat berharga susut


Senin, 07 Januari 2019 / 20:27 WIB
Kredit melaju, penempatan dana bank di surat berharga susut


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Derasnya penyaluran kredit perbankan diyakini bakal mendorong turunnya penempatan dana bank di surat berharga. 

Kepala Ekonom BCA David Sumual memproyeksi penurunan penempatan dana bank di surat berharga masih akan berlanjut tahun ini. Lantaran permintaan kredit masih akan deras sepanjang 2019. David memproyeksi kredit perbankan tumbuh berkisar 10%-13% sepanjang 2019. Sedangkan regulator, OJK juga memproyeksi kredit tumbuh 12%-13% di tahun ini.

"Perlambatan penempatan dana bank di surat berharga akan berlanjut. Tahun lalu juga kita lihat banyak issued obligasi dan balik ke kredit bank, sehingga kredit juga tumbuh di 2018. Awal tahun ini likuditas di pasar modal masih cukup baik, namun volatilitas masih relatif besar," ujar David kepada Kontan.co.id Senin (7/1).

Menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2018, penempatan dana bank di surat berharga sebesar Rp 1.018,57 triliun. Nilai ini turun 0,73% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 1.026,15 triliun. Sedangkan data Bank Indonesia mencatat kredit tumbuh 13,1% yoy di Oktober 2018 menjadi Rp 5.189,3 triliun.

David juga memproyeksi pasca pemilu 2019, kredit bank masih akan deras. David bilang bank akan memilih menyalurkan dana lewat kredit bila permintaan kuat dan risiko kredit dapat terukur.

"Bukan berarti surat berharga jelek, seperti Saving Bond Retail (SBR) yang memiliki imbal hasil yang tinggi. Baik surat berharga maupun kredit memiliki risiko masing-masing. Menurut saya, bank lebih baik menyalurkan dananya lewat kredit sebagai fungsi intermediasi bank," jelas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×