Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sementara Head of Wealth Management and Client Growth PT Bank Commonwealth Ivan Jaya mengungkapkan bisnis wealth management memang bisa jadi alternatif penopang pendapatan bank, apalagi di tengah kondisi perlambatan kredit.
Alasannya, saat ini pasar reksadana maupun transaksi obligasi pemerintah memang masih menujukan gairah yang tinggi. Ini terbukti dari kontribusi segmen bisnis ini ke pendapatan Commonwealth.
“Pertumbuhan bisnis wealth management kami cukup baik sepanjang Januari-Agustus 2019. Pertumbuhan pendapatan dari penjualan reksadana dan obligasi tumbuh 50% (yoy), sementara kontribusi segmen wealth management terhadap pendapatan komisi kami per Agustus sudah mencapai 70%,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id secara terpisah.
Ivan menambahkan, meski bunga acuan Bank Indonesia terus menurun sejak Juli hingga September obligasi pemerintah dan reksa dana saham bisa jadi pilihan investasi yang tepat. Kata Ivan di akhir tahun, indeks harga saham gabungan (IHSG) secara historikal bisa tumbuh hingga 7%.
Untuk mendorong bisnis wealth management, Bank Commonwealth telah memiliki platform digital bertajuk CommBank SmartWealth, aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi alokasi aset investasi nasabah sekaligus untuk monitor perkembangan investasi nasabah.
“Melalui aplikasi CommBank SmartWealth, kami juga terus memberikan informasi-informasi terkini mengenai insights investasi kepada nasabah kami. Ini kami lakukan selain untuk mengoptimalkan investasi nasabah namun juga bagus untuk pengembangan bisnis wealth management kami,” papar Ivan.
Baca Juga: Bursa Wall Street tersulut data pengangguran AS yang turun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) saat ini juga tengah merancang platform wealth management digital. Sebelumnya Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi bilang platform tersebut ditargetkan bisa meluncur pada 2020 mendatang.
Per September 2019, bank berlogo pita emas ini mencatat telah berhasil mengelola dana kelolaan bisnis wealth management senilai Rp 203 triliun, tumbuh 16% (yoy).
Dari segmen bisnis ini, Bank Mandiri juga tercatat meraih pertumbuhan pendapatan komisi mencapai mencapai 20% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News