Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Jumlah volume penyaluran kredit mikro di Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Triwulan I 2015 belum diketahui secara pasti. Namun pertumbuhan kredit mikro BRI sesuai target antara 15% - 17% secara year on year (yoy).
Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, untuk saat ini, data yg masih ada masih tentative. "Namun terlihat bahwa pertumbuhan kredit mikro masih sesuai dengan target yang ditentukan yaitu 15%-17%," kata Budi pada KONTAN, Minggu (5/4).
Budi mengakui, pertumbuhan kredit mikro BRI di tahun 2015 memang masih agak melemah. Karena memang polanya seperti itu di awal tahun. Di samping itu BRI memang berhati-hati dalam melakukan penyaluran kreditnya untuk dapat menjaga kualitas kreditnya. "Ini mengingat inflasi yang masih cukup tinggi pada akhir tahun 2014," ujar Budi.
Sampai dengan akhir tahun, BRI menargetkan kredit mikro bisa tumbuh 15% - 17% secara yoy. Agar target tersebut tercapai, BRI melakukan berbagai upaya seperti : mengoptimalkan jumlah account officer BRI yang cukup banyak, meningkatkan kualitas layanan, misalnya approval kredit yg lebih cepat, penetrasi pasar baru, misalnya optimalisasi agent branchless banking, mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan masyarakat. "Misalnya pengembangan kupedes rakyat," jelas Budi.
Budi juga menjelaskan bahwa sampai saat ini, suku bunga dasar kredit untuk kredit mikro BRI adalah 19,25%. Tingkat bunga ini masih cukup baik jika dibandingkan dengan bank lain. Ini membuat BRI masih belum mempunyai rencana untuk me-review sbdk mikro tersebut.
"Apalagi pada tahun lalu ketika perbankan menaikkan suku bunganya, BRI tetap mempertahankan suku bunga kredit mikronya," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News