Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat pertumbuhan kredit properti masih tetap positif kendati diterjang badai pandemi Covid-19. Bank Indonesia (BI) mencatat, per Desember 2020 lalu realisasi kredit properti masih naik 3,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.066,4 triliun.
Penopangnya tak lain adalah kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih bergerak naik 3,4% secara tahunan menjadi Rp 521,6 triliun. Pertumbuhan itu praktis lebih baik dibandingkan pertumbuhan kredit secara industri yang terkontraksi sebanyak 2,7% akhir tahun lalu.
Kondisi ini menandakan bahwa peluang pertumbuhan KPR masih sangat terbuka, khususnya di tahun 2021 walau dalam situasi pandemi Covid-19. Termasuk potensi permintaan kredit perumahan.
Hal ini bisa dilihat dari data backlog kepemilikan rumah tahun 2020 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (Kementerian PUPR) yang secara nasional mencapai 13,49 juta unit.
Di sini, peran perbankan menjadi kunci pertumbuhan kredit properti dan KPR. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai pemimpin pasar di KPR dengan pangsa pasar sebesar hampir 40% tentu menjadi sorotan. Bank BTN juga sudah menyiapkan sederet strategi untuk lebih menggalakkan penyaluran KPR.
Baca Juga: Ini program bantuan Rp 40 juta dari Pemerintah untuk pengajuan KPR BTN, berminat?
Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar menjelaskan, salah satu inisiatif yang dilakukan perseroan saat ini yakni melalui optimalisasi teknologi digital.
Wajar saja, menurut perseroan pemanfaatan digital saat ini sudah menjadi kebutuhan, apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19.
Bank bersandi bursa BBTN ini telah menerapkan pengajuan KPR BTN yang bisa dilakukan secara daring (online). Termasuk pemilihan lokasi rumah hingga pembayaran tanda jadi.
"Lewat cara ini, proses kredit menjadi lebih cepat, karena verifikasinya juga dilakukan secara digital," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/2).
Bank plat merah ini juga telah meluncurkan program promosi bagi nasabah yang melakukan pengajuan KPR BTN secara online. Antara lain mendapatkan diskon provisi sebesar 50% dan bebas biaya administrasi serta mendapat bonus saldo LinkAja.
Hirwandi melanjutkan, sejatinya digitalisasi telah menjadi fokus utama pengembangan bisnis Bank BTN dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini salah satunya ditandai lewat pergelaran pameran properti virtual yang bekerjasama dengan pengembang pilihan.
Misalnya belum lama ini, BTN menggelar Pameran Properti Virtual HUT KPR 44 di bulan Desember 2020 lalu. Di awal tahun ini Bank BTN juga akan kembali melanjutkan Pameran Properti Virtual pada bulan Februari 2021 dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BTN ke-71.
Melihat sederet inisiatif digital tersebut, Hirwandi sangat optimistis pertumbuhan bisnis KPR di 2021 akan jauh lebih baik dari tahun 2020 lalu. "Dalam tiga bulan terakhir di tahun 2020, pertumbuhan KPR semakin meningkat. Begitu juga dengan strategi-strategi baru," imbuhnya.
Baca Juga: Lewat insentif regulator dan inisiatif digital, bankir yakin KPR tahun ini bertumbuh