kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kredit UMKM mempertebal margin bank


Senin, 20 Mei 2013 / 07:03 WIB
Kredit UMKM mempertebal margin bank
ILUSTRASI. Pakar hukum ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak.


Reporter: Nina Dwiantika, Roy Franedya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi andalan perbankan mendongkrak kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Maklum, bunga kredit sektor ini terbilang tinggi, lantaran risiko kredit sektor ini juga lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi.

Bank Indonesia (BI) mencatat, kuartal pertama 2013 lalu, kucuran kredit UMKM dan kredit untuk usaha kecil menengah (UKM) mencapai Rp 1.917 triliun, tumbuh 18% dibandingkan akhir kuartal pertama tahun lalu. Kredit bagi usaha bermodal mini ini mengalir deras ke sektor perdagangan besar dan eceran, pengolahan, jasa dunia usaha, jasa sosial, serta pertanian.

Asal tahu saja, bank-bank pemain besar di bisnis ini mendulang untung besar. Sebut saja Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Danamon, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Mandiri, dan Bank CIMB Niaga.

Misalnya saja Bank Mandiri, kuartal pertama lalu , mencatatkan kenaikan NIM sebesar 35 basis poin (bps) menjadi 5,38%. Pemicunya, Mandiri gencar menyalurkan kredit UMKM. Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala Mansury, menyampaikan, pertumbuhan kredit mikro pada periode itu mencapai 58%, dengan nilai Rp 20,7 triliun.

Gambaran yang sama juga terjadi di Bank CIMB Niaga. Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki investor Malaysia ini mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari personal loan dan mikro. "Masing-masing meningkat 75% dana 56%," kata Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid. Kredit mikro tumbuh menjadi  Rp 2,29 triliun setahun terakhir hingga Maret lalu, sedangkan kredit UKM tumbuh 14% menjadi Rp 17,93 triliun.

Ada juga yang turun

Laju kenaikan NIM juga dirasakan bank penyalur pembiayaan pensiunan, yakni BTPN. Margin bunga bank ini naik tipis, menjadi 12,7% dari sebelumnya 12,5%. Kredit mikro bank ini memang tumbuh 28% jadi Rp 9,57 triliun. Pembiayaan ke pensiunan juga tumbuh 22% jadi Rp 28,86 triliun di kuartal I-2013, dari Rp 23,67 triliun setahun lalu.

Di tengah maraknya persaingan, BRI memilih menekan keuntungan. Pada paparan kinerja kuartal I-2013 lalu, Direktur Keuangan BRI, Achmad Baequni, menjelaskan, rasio NIM tercatat turun tipis dari 8,36% menjadi 8,19%. Sumbangan NIM terbesar berasal dari bunga kredit UMKM. "Kami sengaja menurunkan NIM karena meningkatnya persaingan pada sektor ini di berbagai bank," katanya.

NIM Bank Danamon juga stagnan di level 10,1%. Padahal, kredit UMKM lewat Danamon Simpan Pinjam (DSP)   melaju 12% menjadi Rp 19,2 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 17,1 triliun.

Margin bunga bank milik Temasek ini stagnan agar kredit mereka tetap kompetitif. Apalagi kredit wholesale menurun 5% dan kredit mass market hanya naik 8%.
Catatan saja, data bank sentral per Maret menunjukkan, perbankan berhasil mencatatkan pertumbuhan NIM 26 bps, menjadi rata-rata 5,41% dari sebelumnya 5,15%. Tren NIM perbankan terus meningkat setiap bulan. Sementara kredit tercatat tumbuh 22% menjadi Rp 2.789 triliun.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×