kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.204   76,00   0,47%
  • IDX 7.216   -16,49   -0,23%
  • KOMPAS100 1.066   1,18   0,11%
  • LQ45 842   -1,96   -0,23%
  • ISSI 215   0,77   0,36%
  • IDX30 433   -1,07   -0,25%
  • IDXHIDIV20 518   -0,36   -0,07%
  • IDX80 122   0,04   0,04%
  • IDXV30 124   0,15   0,12%
  • IDXQ30 142   -0,18   -0,12%

Krisis Buat Asean Pay Jadi Terhambat


Rabu, 17 Desember 2008 / 08:30 WIB
Krisis Buat Asean Pay Jadi Terhambat


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perkembangan interkoneksi jaringan Automatic Teller Machine (ATM) di antara negara-negara Asia Tenggara, atau yang lebih dikenal dengan istilah Asean Pay, terhambat. Krisis keuangan global mempengaruhi rencana kerjasama antara bank-bank dengan perusahaan penyedia jaringan ATM yang mengikuti Asean Pay ini.

Bahkan, pertemuan Asean Pay yang sedianya berlangsung di Filipina pada bulan Desember ini batal terselenggara. Padahal, sedianya pertemuan tersebut bakal memutuskan jenis-jenis transaksi yang bisa dilayani oleh Asean Pay.

Adapun jenis transaksi baru yang diusulkan di Asean Pay adalah transfer antarbank. Sekarang ini, Asean Pay baru melayani transaksi tarik tunai.

Direktur Pemasaran PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat mengatakan, para peserta Asean Pay saat ini memang sedang fokus menghadapi gejolak keuangan. "Bank-bank maupun provider jaringan ATM masih sibuk sendiri-sendiri,” ujarnya ke KONTAN, Senin (16/12).

Rintis Sejahtera yang merupakan penyedia jaringan ATM Prima dan ATM BCA mengaku tak terpengaruh oleh krisis keuangan dunia. Perusahaan switching ini tetap melanjutkan rencana bisnis mereka memperluas jaringan ATM lewat Asean Pay.

Sejauh ini, Rintis Sejahtera sudah menjalin kerjasama dengan dua perusahaan switching yang masing-masing berasal dari Malaysia dan Singapura. Di Malaysia, jaringan ATM Rintis Sejahtera sudah terhubung dengan jaringan ATM milik Malaysia Electronic Payment System (MEPS). "Interkoneksi dengan MEPS sudah berjalan sejak tiga bulan silam," kata Suryono.

Adapun di Singapura, Rintis baru akan terhubung dengan ATM bank di sana pada kuartal kedua 2009. Di Singapura Rintis menggandeng Singtel.

Karena baru tiga bulan berjalan bersama MEPS Suryono mengaku belum mendapat keuntungan dari interkoneksi ini. “Transaksi yang dilakukan masih belum banyak, masih ribuan per bulan,” kata Suryono.

Rintis berencana memperkuat jaringan ATM miliknya di negeri Jiran itu. Saat ini, Rintis baru menjalankan jaringan interkoneksi dengan Affin Bank. Ke depan, Rintis Sejahtera akan membidik bank yang lebih besar lagi seperti Maybank.

Perkuat di Malaysia

Tak mau kalah, PT Artajasa Pembayaran Elektronis yang merupakan penyedia jaringan ATM Bersama juga memperluas jangkauan di Malaysia. “Rencananya ya ke semua negara yang ikut Asean Pay. Sementara ini kami fokus untuk berekspansi di Malaysia,” kata Direktur Utama Artajasa Pembayaran Elektronis Arya Damar.

Sekarang, 12 bank Malaysia bisa memanfaatkan jaringan ATM bersama yang dikelola Artajasa. Bank yang sudah berkongsi dengan ATM Bersama adalah Affin Bank, Aliance Bank Malaysia, dan Ambank. Artajasa sudah menancapkan kuku di Malaysia sejak dua tahun lalu.

Namun, Arya mengaku tidak ingat berapa transaksi bulanan via ATM Bersama di Malaysia. “Secara keseluruhan, transaksi di ATM Bersama di dalam dan luar negeri bisa 6 juta sampai 7 juta per bulannya,” kata Arya.

Saat ini, tercatat sudah lima negara yang menjadi anggota Asean Pay. Kelima negara itu adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Asean Pay telah menunjuk Singapore Telecom (SingTel) sebagai operator interkoneksi di wilayah Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×