kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KSEI: 77,49% Investor Beli Reksadana lewat Agen Penjual Fintech


Kamis, 28 Desember 2023 / 16:11 WIB
KSEI: 77,49% Investor Beli Reksadana lewat Agen Penjual Fintech
ILUSTRASI. Banyak investor membeli reksadana melalui selling agent atau agen penjual perusahaan financial technology (fintech).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat banyak investor membeli reksadana melalui selling agent atau agen penjual perusahaan financial technology (fintech).

KSEI mencatat, dari 12.126.176 investor pasar modal, 77,49% investor memiliki rekening di agen penjual reksadana fintech yang jumlahnya mencapai 9.396.995 hingga 20 Desember 2023. Jumlah investor yang membeli reksadana lewat fintech tersebut naik 17% ytd dari Desember 2022 yang sejumlah 8.060.808 investor.

Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI Dharma Setyadi mengatakan, anak muda mendominasi demografi investor dengan tingginya jumlah kepemilikan reksadana melalui agen penjual fintech.

“77,49% investor memiliki rekening di agen penjual fintech. Ini cukup banyak kontribusi dari perusahaan agen penjual fintech khusunya reksadana untuk memberikan atau menyumbang nasabah investor pasar modal Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/12).

Baca Juga: Tingkatkan Likuiditas Pasar Modal Tahun Depan, Berikut Strategi KSEI

Dharma menjelaskan bahwa saat ini banyak nasabah retail yang menggunakan agen penjual fintech dalam pembelian reksadana. Ia bilang, saat ini terdapat 19 member fintech yang menggunakan sistem KSEI.

“Ini membuktikan bahwa platform digital menjadi sarana yang paling banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di pasar modal,” jelasnya

Untuk diketahui, berdasarkan data KSEI total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) reksadana turun 3,76% year to date (Ytd) menjadi Rp 767,32 triliun hingga 20 Desember 2023. Penurunan data ini merupakan bagian dari dinamika dan perkembangan industri reksadana di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×