kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.873   66,00   0,41%
  • IDX 7.147   -14,46   -0,20%
  • KOMPAS100 1.093   -1,18   -0,11%
  • LQ45 868   -4,12   -0,47%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 135   -1,16   -0,85%
  • IDXQ30 148   -1,31   -0,88%

Kualitas Kredit Membaik, Biaya Kredit Perbankan Terus Melandai


Senin, 30 Oktober 2023 / 17:16 WIB
Kualitas Kredit Membaik, Biaya Kredit Perbankan Terus Melandai
ILUSTRASI. Sejumlah perbankan mencatatkan penurunan biaya kredit atau cost of credit (CoC).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan mencatatkan penurunan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Bankir pun optimistis biaya kredit di tahun ini akan terus menurun, sejalan pemulihan ekonomi, dan kualitas kredit yang semakin membaik.

Asal tahu saja, semakin efisien bank dalam menjaga biaya kredit maka semakin tinggi tambahan laba yang bisa didapat.

Seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan CoC di periode September 2023 secara konsolidasi turun 50 basis poin menjadi 0,96% dari periode sama tahun lalu yang berada di level 1,46%. Itu turut menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba BMRI yang melesat 27,4% menjadi Rp 39,1 triliun.

Dengan melihat kualitas kredit yang ada sekarang, BMRI pun berani merevisi target CoC di akhir tahun dari sebelumnya dikisaran 1,1%-1,3%, direvisi menjadi di bawah 1,1%.

Baca Juga: Laba Bank Mandiri Naik 27,4% Jadi Rp 39,1 Triliun Hingga September 2023

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, hingga September 2023, Bank Mandiri menunjukan perbaikan asset quality indicators. Seperti, rasio non performing loan atau NPL yang turun 75 bps menjadi 1,49% di 2023.

Loan at Risk (LAR) termasuk portofolio restrukturisasi covid juga telah membaik menjadi 9,87%.

"Jadi untuk rasio yang sudah lebih rendah dari periode sebelum pandemi di tahun 2019, dan perbaikan dari kualitas kredit bank Mandiri tersebut mendorong adanya penurunan CoC dari 1,44% di Desember 2022 menjadi 0,96%  di September tahun ini," kata Ahmad Siddik, Senin (30/10).

Sejalan dengan perbaikan kualitas kredit, kecukupan pencadangan juga mengalami penyesuaian yang dapat dilihat dengan adanya peningkatan persentase dari NPL Coverage yang mencapai 339,61% di September 2023 dari posisi Desember 2022 yang sebesar 311%.

"Kami melihat dan memproyeksikan bahwa tren perbaikan kualitas kredit ini akan terus berlanjut secara bertahap sampai dengan akhir tahun 2023 ini dan stabil di 2024 mendatang," ujar Ahmad Siddik.

Selain itu, kata dia, sebagai strategi dari perubahan suku bunga acuan, Bank Mandiri juga akan melakukan secara selektif repricing suku bunga dana dan kredit dengan mengutamakan pada pricing pada portofolio kredit yang memang berdasarkan suku bunga acuan. 

Penurunan CoC juga terjadi di PT Bank CIMB Niaga (BNGA) di kuartal III-2023 sebesar 60 bps menjadi 1,2% yoy dari sebelumnya yang berada di level 1,8%. Itu turut menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba BNGA.

BNGA mampu mencatatkan laba bersih tumbuh 25,8% yoy menjadi Rp 6,3 triliun di kuartal III 2023.

Baca Juga: Bank Ina (BINA) Raih Laba Rp 170,49 Miliar Per Kuartal III 2023

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan optimistis, CoC di tahun ini bisa dijaga di level 1,1%-1,2%  "Hal ini sejalan dengan NPL yang juga menurun di kuartal III-2023 menjadi 2,4% gross dari tahun lalu di 3,6%. Sampai akhir tahun kami harapkan NPL bisa dijaga di level saat ini," katanya.

Agar biaya kredit tetap terjaga, CIMB Niaga berupaya memfilter kredit dengan baik, lebih banyak di cross selling untuk retail, dan tetap fokus di UMKM yang pertumbuhannya di tahun ini sangat baik.

Sementara, PT Bank Tabungan Negara (BTN) akan menjaga CoC berada di level 1,28% hingga akhir tahun, melandai dibawah tahun lalu yang berada di level 1,39%. Pada Juni 2023, CoC BTN turun 19 basis poin menjadi 1,29%.

Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan, hal tersebut sejalan dengan potensi downgrade ke NPL yang juga terus menurun.

"Sesuai dengan itu, BTN akan menjaga perbaikan NPL di sekitar 3,2%-3,3%," ucap Setiyo.

Dalam menurunkan CoC di akhir tahun, BTN melakukan berbagai inisiatif perbaikan kualitas kredit antara lain, digitalisasi dan sentralisasi proses bisnis perkreditan, pembentukan unit recovery dan asset sales.

Baca Juga: Kredit Bank Mandiri Tumbuh 12,7% Hingga Kuartal III 2023

Penurunan biaya kredit juga turut dialami PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada sembilan bulan pertama tahun ini. BCA mencatat CoC di September 2023 berada pada level 0,4%, atau menurun 40 bps dari periode sama tahun lalu sekitar 0,8%.

Dari sisi kualitas kreditnya, NPL Gross BCA juga berada di level 2,0%, dari sebelumnya 2,2%. NPL Coveragenya juga tercatat telah mengalami penurunan sekitar 210 bps menjadi 226,9%.

PT Bank Rakyat Indonesia juga terlihat mencatatkan penurunan biaya kredit di sembilan bulan pertama tahun ini ke level 2,44% dari sebelumnya berada di level 2,88%.

Dari sisi kualitas kreditnya, NPL BRI turun ke level 3,07%, dari sebelumnya 3,09%. Sementara NPL Coveragenya tercatat meningkat sekitar menjadi 288,65% dari sebelumnya 275,88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×