kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,93   1,50   0.17%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I 2016, laba Bank Bukopin naik 38,5%


Selasa, 03 Mei 2016 / 16:36 WIB
Kuartal I 2016, laba Bank Bukopin naik 38,5%


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Di tengah penurunan kinerja perbankan pada kuartal I 2016, PT Bank Bukopin Tbk (bank Bukopin) membukukan pertumbuhan laba double digit atau sebesar 38,5%. Dus, pada kuartal I tahun ini, laba Bukopin naik menjadi Rp 275 miliar dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, Pertumbuhan laba bersih itu ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 21,2% menjadi Rp 2,3 triliun dari kuartal I tahun lalu senilai Rp 1,9 triliun. 

Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bukopin yang tumbuh 19,4% menjadi Rp 81,3 triliun per kuartal pertama tahun ini, serta penerapan strategi yang tepat untuk mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi.

Pendapatan berbasis fee alias fee based income Bank Bukopin juga meningkat sebesar 20,5% menjadi Rp 323 miliar hingga kuartal I tahun ini dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 268 miliar. 

“Kenaikan tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan dari bisnis kartu kredit,” imbuh Glen dalam pernyataan resminya, Selasa (3/5).

Adapun, kredit yang disalurkan Perseroan sepanjang triwulan pertama tahun ini tumbuh 21,3% menjadi Rp 67,1 triliun dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2015. 

Glen merinci, sebagian besar kredit disalurkan kepada segmen usaha kecil menengah (UKM) yakni sebesar 40,3% dari total kredit, sementara komersial sebesar 36,9%, dan mikro sebesar 12,5%.

“Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi disegmen mikro yang mencapai 33,7% menjadi Rp8,4 triliun dari kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp 6,3 triliun. Pertumbuhan segmen mikro ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit untuk para pensiunan,” jelasnya.

Dari total DPK yang dihimpun, posisi dana murah seperti tabungan dan giro tumbuh 6,3% menjadi Rp 24,9 triliun dari sebelumnya Rp 23,46 triliun. Sementara itu, deposito masih menjadi kontributor utama yaitu sebesar 56,4% dari total DPK.

“Dengan capaian positif hingga kuartal pertama tahun 2016, kami optismistis target yang telah ditetapkan dapat tercapai dan kami akan terus mengembangkan bisnis-bisnis yang bermanfaat bagi konsumen dan para pemangku kepentingan kami, termasuk para pemegang saham,” pungkas Glen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×