Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) pada kuartal I mengalami pertumbuhan.
Dalam laporan keuangannya di kuartal I, BPD Jateng membukukan laba bersih sebesar Rp 371,233 miliar atau naik 37% dari pencapaian akhir tahun sebesar Rp 269,296 miliar.
Pertumbuhan laba bersih BPD Jateng ini ditopang dari dana pihak ketiga (DPK). Pada kuartal I-2016, DPK BPD Jateng tercatat sebesar Rp 42,74 triliun.
Pertumbuhan DPK didominasi oleh perolehanan deposito sebesar Rp 18 triliun, sementara giro Rp 15,43 triliun lalu di susul oleh tabungan sebesar Rp 9,31 triliun.
Sementara itu, perolehan kredit juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp 30,40 triliun tumbuh 2,35% dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 29,76 triliun.
Namun, rasio kredit bermasalah atau Non performing loan (NPL) gross mengalami kenaikan menjadi 1,38% dimana sebelumnya sebesar 0,98% dan NPL Net naik tipis menjadi 0,83% sebelumnya 0,59%.
Sekretaris perusahaan BPD Jateng, Rizeini mengatakan, dalam penyaluran kreditnya pihaknya fokus dalam segmen infrastruktur. Selain itu, usaha mikro kecil menengah juga mejadi segmen peyaluran kredit BPD Jateng.
“Kerja sama dengan beberpa bank lain untuk melakukan sindikasi untuk membiayai infrastruktur menjadi fokus kami. Selain itu kami punya program mitra Jateng 25 dengan bunga 7% juga mulai tumbuh,” katanya kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Net interest margin turun tipis menjadi 7,46% dari sebelumnya 7,51%. Return to Asset (ROA) naik mnjadi 35,4%.
Sementara Return to equity menjadi 3,48% dari sebelumnya 32,5%. Di sisi lain, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 68,5% dimana sebelumnya 69,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
