Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Mandiri (Persero) mencatatkan outstanding pinjaman sebesar Rp 1,89 triliun pada kuartal I-2018. Penyaluran pinjaman itu untuk program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp 584 miliar dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Rp 1.304 miliar.
Angka penyaluran itu tumbuh 96% dibandingkan tahun 2016, karena terjadi peningkatan nasabah dari produk Mekaar yaitu menembus lebih dari 2 juta nasabah di tahun 2017.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, bahwa outstanding itu adalah kontribusi dari nasabah PNM yang mengikuti dua program tersebut. Sampai dengan Maret 2018, nasabah Mekaar telah mencapai 2,8 juta dan lebih dari 62.000 nasabah ULaMM.
“Kami menargetkan pada 2018 total nasabah Mekaar dari 2 juta menjadi 4 juta, dengan target outstanding bisa tumbuh sekitar 30%,” kata Arief kepada Kontan.co.id, pada kesempatan baru-baru ini.
Demi mencapai target tersebut, PNM mempunyai strategi seperti penambahan infrastruktur dan pemenuhan sumber daya manusia (SDM), serta peningkatan produktivitas karyawan. Adapun penambahan infrastruktur berupa pembukaan cabang Mekaar baru yaitu sebanyak 200 unit sehingga total akan menjadi 2.000 unit.
Diketahui, sebagian besar sumber pendanaan PNM tahun ini didapat lebih dari 70% berasal dari pasar modal, baik dalam bentuk obligasi ataupun Mediun Terms Notes (MTN), sisanya dari perbankan dan pinjaman pemerintah.
Sementara itu, tahun ini PNM menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 11 triliun. Sedangkan tahun 2017 PNM berhasil menyalurkan pembiayaan senilai Rp 7,7 triliun. Dengan target itu artinya PNM menargetkan pembiayaan di tahun ini naik sekitar 41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News