kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kuartal I, kredit mikro BRI tembus Rp 135 triliun


Kamis, 19 Juni 2014 / 18:46 WIB
Kuartal I, kredit mikro BRI tembus Rp 135 triliun
ILUSTRASI. Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 23-29 Januari 2023


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menjaga agresifitasnya dalam menyalurkan pembiayaan mikro nasional. Komitmen tersebut terlihat dari pertumbuhan pinjaman  mikro BRI. Hingga kuartal I 2014, kredit mikro BRI mencapai  Rp 135,8 triliun atau tumbuh sebesar 21% secara year on year (YoY).

Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, BRI sejak awal memiliki komitmen besar dalam penyaluran kredit mikro. "Ini terbukti pada kuartal pertama tahun ini sudah tembus Rp 135 triliun pembiayaan mikro kami,” ujar kata Budi dalam keterangan resmi, Kamis, (19/6)

Budi menjelaskan, kenaikan tersebut juga ditunjang oleh peningkatan jumlah debitur mikro sebanyak 1 juta orang jika dibanding kuartal I tahun 2013. Di Kuartal I tahun lalu, hanya 5,7 juta debitur mikro ternyata meningkat menjadi 6,7 juta debitur pada kuartal  I tahun ini.

Budi menegaskan BRI akan tetap fokus pada peningkatan kinerja mikro.  “Hal ini sejalan dengan cita cita Bank BRI untuk selalu membangun dan memperkuat segmen mikro nasional melalui pembangunan infrastruktur serta mengoptimalkan potensi–potensi penyerapan dana pihak ketiga pada segmen ini,” papar Budi.

Tak hanya itu, ekspansi infrastruktur juga ikut mendorong peningkatan simpanan mikro BRI  menjadi sebesar Rp 144,7 triliun pada kuartal yang sama. Dibanding tahun sebelumnya, angka tersebut naik sebesar Rp 20,7 triliun. Komposisi dana mikro yang dihimpun juga sangat bagus, yaitu 87,4%  merupakan tabungan, 11,4 % deposito, dan 1,2% giro.

"Penghimpunan dana mikro yang lebih besar dari Kredit Mikro menunjukan bahwa pembiayaan mikro BRI ‘Self Funded’ atau mampu membiayaai sendiri penyaluran kredit dari sumber pendanaan segmen yang sama," ujar Budi.

Kinclongnya kinerja mikro BRI, menurut Budi, tak lepas dari tumbuhnya jumlah Teras BRI. Ekspansi infrastruktur Teras BRI tersebut terutama ditujukan untuk melakukan penetrasi yang lebih dalam di segmen mikro dengan membuka Teras BRI di pasar tradisional dan pusat-pusat keramaian. Per Maret 2014, Teras BRI tercatat sebanyak 2.673 unit atau meningkat sebanyak 519 unit dari periode yang sama di tahun lalu.

"Kinerja Teras BRI dari waktu ke waktu memang menunjukan perbaikan dan sangat memuaskan. Terbukti dengan naiknya angka pinjaman mikro  sebesar 78,8% dan simpanan mikro sebesar 95,8% yang disalurkan melalui Teras BRI,” imbuh Budi.

Tak hanya itu, BRI juga mampu menjaga kualitas pinjaman mikro. Hal tersebut terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BRI yang selama lima tahun terakhir, selalu berada di bawah angka 1,5 %. “Di tahun 2014 BRI mampu menjaga angka NPL-nya pada posisi 1,33 %. Artinya, BRI tetap  menjaga akselerasi kredit namun berhasil mengaja kualitasnya. Ini komitmen kami demi menjaga kepercayaan stakeholder pada BRI,” urai Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×