Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis penjaminan berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 474,57 miliar pada kuartal ketiga tahun ini. Sepanjang Januari hingga September 2014, pertumbuhannya mencapai 642% jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, yakni sebesar Rp 63,94 miliar.
Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total pendapatan operasional seluruh pelaku usaha penjaminan mencapai Rp 1,4 triliun. Padahal, awal tahun ini, pendapatannya cuma Rp 183,4 miliar.
Namun, peningkatan pendapatan yang melesat juga diikuti oleh beban operasional yang berlipat-lipat, yakni dari Rp 105,34 miliar menjadi Rp 1,01 triliun. Selain itu, total investasi perusahaan penjaminan menciut 6% menjadi Rp 6,03 triliun.
Adapun, total outstanding penjaminan mencapai Rp 91,23 triliun sampai September 2014 yang terdiri dari penjaminan usaha produktif sebesar Rp 38,11 triliun dan penjaminan usaha non produktif sebesar Rp 53,12 triliun.
Hingga kini, pelaku usaha penjaminan kredit di antaranya adalah PT Askrindo (Persero), PT Jamkrindo (Persero) dan sekitar 10 perusahaan penjaminan kredit daerah (Jamkrida) yang baru beroperasi tahun ini juga. OJK sendiri menargetkan setiap provinsi memiliki perusahaan penjaminan kredit masing- masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News