Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga berbagai komoditas alam yang berguguran membuat bisnis pembiayaan kendaraan niaga lesu di paruh pertama tahun ini. Meski demikian, multifinance yakin bisa mencapai target penyaluran kredit tahun ini.
Salah satu multifinace yang kucuran kreditnya melambat di enam bulan pertama tahun ini adalah Artha Prima Finance. Setiap bulannya, rata-rata total penyaluran kredit Artha Prima Finance antara Rp 115 miliar hingga Rp 116 miliar. Dari jumlah tersebut, penyaluran kredit di kendaraan niaga berkisar Rp 92 miliar sampai Rp 92,8 miliar setiap bulannya.
Secara total, pada Januari hingga Juni 2014, Artha Prima baru menyalurkan kredit senilai Rp 700 miliar atau baru 46% dari target tahun ini Rp 1,5 triliun.
Sementara, di periode yang sama tahun lalu, total pembiayaan kredit Artha Prima mencapai Rp 808 miliar. Sekitar 91,08% atau Rp 736 miliar berasal dari kendaran niaga.
Fauzan Adriansyah, Direktur Artha Prima Finance, mengatakan akan mengubah strategi penjualan demi mencapai target tahun ini. Selama ini, Artha Prima memfokuskan penyaluran kredit di wilayah luar Pulau Jawa. Di paruh kedua tahun ini, Artha Prima akan memfokuskan bisnis di Pulau Jawa.
Bisnis penyaluran pembiayaan di luar Jawa sangat tergantung terhadap harga komoditas. Kondisinya berbeda dengan pasar pembiayaan di Pulau Jawa yang lebih variatif dan menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. "Peluangnya memang terbilang besar," ujar Fauzan.
Garap daerah baru
Berbeda dengan Artha Prima, Adira Finance memiliki strategi lain untuk mendongkrak penyaluran kredit kendaraan niaga. Adira masih fokus mengembangkan pembiayaan di luar wilayah Jawa.
Hanya, saja Adira akan menggarap wilayah yang belum pernah dirambah oleh pesaingnya. "Kami kan punya networking yang hampir merata ditambah dengan program promosi yang kami tawarkan," ujar Niko Kurniawan Deputy Director-Head of Retail Car Financing Adira Finance.
Walau demikian, Niko tak menampik bahwa pasar di Jawa lebih stabil ketimbang di luar Pulau Jawa. Strategi lain yang diterapkan oleh Adira supaya kinerjanya kinclong adalah menggenjot pembiayaan kendaraan penumpang.
Per Juni 2014, total pembiayaan yang disalurkan Adira mencapai Rp 16,85 triliun atau naik 8,39% year on year (yoy). Dari total pembiayaan yang dikucurkan di paruh pertama tahun ini, Adira mencatat penyaluran kredit baru kendaraan niaga sekitar Rp 4,94 triliun atau 65% dari total kredit kendaraan roda empat.
Lantaran permintaan seret, di semester kedua ini, Adira menurunkan porsi penyaluran kredit kendaraan niaga hanya menjadi 35% hingga 40%. Periode yang sama tahun lalu, kredit kendaraan niaga Adira mencapai Rp 4,4 triliun.
Andalan Finance juga akan menggenjot porsi pembiayaan mobil penumpang demi mengakali turunnya bisnis kendaraan niaga. Sebastian Budi, Direktur Utama Andalan Finance bilang, porsi kredit kendaraan niaga akan turun dari 15% menjadi 10% dari total kredit di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News