kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Kuota Penyaluran KUR Perbankan Naik di Tahun 2023, Ini Sektor yang Dibidik


Rabu, 11 Januari 2023 / 06:30 WIB
Kuota Penyaluran KUR Perbankan Naik di Tahun 2023, Ini Sektor yang Dibidik


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun 2023 menjadi Rp 460 triliun. Jumlah ini naik 23,32% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 373 triliun. Kenaikan alokasi KUR ini juga membuat jatah KUR perbankan tumbuh signifikan tahun ini.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI misalnya, mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 48 triliun di 2023, meningkat 20% dari 2022. Bank Mandiri akan fokus menyalurkan kredit murah itu pada sektor produksi.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan, Bank Mandiri optimistis untuk terus menyalurkan KUR di tahun 2023.

Rencana penyaluran KUR akan difokuskan untuk sektor produksi dan fokus juga pada pengembangan di KUR Klaster. Adapun sektor yang sudah pernah digarap sebelumnya antara lain sektor pertanian, Jasa Produksi, oil & gas, dan sektor perdagangan retail.

Baca Juga: Kuota Penyaluran KUR Perbankan Meningkat pada 2023

"Seiring dengan target penyaluran KUR oleh Bank Mandiri yang meningkat pada tahun ini, tentu kami berharap dapat meningkatkan kontribusi penyaluran KUR Bank Mandiri pada sektor produksi di sepanjang tahun 2023," kata Josephus kepada Kontan.co.id, Selasa (10/1).

Hingga Desember 2022, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 40 triliun kepada 351.635 pelaku usaha. Penyaluran KUR pada tahun 2022 masih didominasi oleh Sektor Produksi 59,73% atau sebesar Rp  23,89 triliun, sedangkan Sektor Non Produksi hanya 40,27% yaitu sebesar Rp 16,10 triliun.

Adapun General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negar Indonesia (BNI) Sunarna Eka Nugraha menyampaikan, di tahun 2023 BNI juga tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM melalui KUR. Tahun ini BNI mendapat amanah untuk menyalurkan kuota KUR sebesar Rp 36,5 triliun.

Pada 2022 lalu, BNI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 35,2 triliun kepada 300.000 pelaku Usaha  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jumlah tersebut naik 15% dibanding tahun 2021.

"Di tahun 2023 BNI akan semakin giat untuk meningkatkan pembiayaan KUR ke Sektor Produksi khususnya di sektor pertanian, jasa dan industri pengolahan yang sampai saat ini kami nilai memiliki tren pemulihan yang relatif lebih positif," terang Sunarna.

Sejalan dengan arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BNI menargetkan 60% penyaluran KUR diterima oleh pelaku UMKM di sektor produksi.

Menyambut tahun 2023, BNI telah menyiapkan seluruh enabler yang di miliki mulai dari tenaga akuisisi, channel branchless banking dan outlet-outlet BNI untuk mendukung penyaluran KUR.

"Saat ini kami juga tengah dalam upaya mentransformasikan proses bisnis dan budaya akuisisi yang mana kami yakini akan memberikan hasil positif dalam mendukung penyaluran KUR BNI di tahun 2023," sambungnya.

Baca Juga: Bank BJB Mendapat Mandat Penyaluran KUR Rp 3 Triliun pada Tahun Ini

BNI saat ini juga tengah fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan taksi alat dan mesin pertanian (alsintan), perkebunan, perikanan, pasar, ekonomi kreatif, hingga kerajinan.

BNI pun telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.

Sementara itu, Bank BJB mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 3 triliun pada 2023, naik 42,86% jika dibandingkan tahun lalu sebesar 2,1 triliun.

Bank BJB optimistis penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) semakin diminati oleh calon debitur UMKM. Terlebih, kredit ini akan mendapatkan subsidi potongan bunga dari pemerintah di saat tren suku bunga tinggi.

"Kami pun melihat permintaannya akan meningkat di tahun ini. Tahun 2023 pun penyalurannya masih didominasi pada sektor perdagangan dan pertanian," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi.

Baca Juga: BNI Salurkan KUR Rp 35,2 Triliun Sepanjang Tahun 2022

Sampai dengan akhir tahun 2022 bank BJB telah menyalurkan hampir seluruh kuota yang dimiliki untuk KUR dengan nilai Rp 2,03 trilliun. Sebagian besar penyaluran dilakukan pada sektor perdagangan dan pertanian.

Menurutnya, didukung oleh UMKM ini relatif lebih cepat bangkit dari goncangan karena modal kerja yg lebih kecil. Kredit bersubsidi seperti KUR juga memiliki permintaan yang relatif tinggi. KUR memiliki suku bunga yang rendah untuk modal usaha bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.

Guna memacu KUR, Bank BJB menjalin kerja sama dengan BP2MI untuk menyalurkan KUR kepada Pekerja Migran Indonesia.  

Yuddy menyatakan kolaborasi ini juga diharapkan akan semakin memperkuat peran Bank BJB dalam hal akses pembiayaan bagi pekerja migran. Sekaligus juga menjadikan peluang bisnis bagi Bank BJB dalam menyalurkan pembiayaan, maupun mengenalkan produk perbankan milik Bank BJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×