kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.929   1,00   0,01%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

Laba Anak Usaha Dongkrak Kinerja Bank Besar


Kamis, 01 Agustus 2024 / 20:15 WIB
Laba Anak Usaha Dongkrak Kinerja Bank Besar
ILUSTRASI. Hasil kinerja bank-bank KBMI 4 tentu tak terlepas dari kinerja anak usaha mereka./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/08/2021,


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai sebuah konglomerasi, hasil kinerja bank-bank KBMI 4 tentu tak terlepas dari kinerja anak usaha mereka. Alhasil, sedikit banyak laba yang dihasilkan oleh anak-anak usaha ini memberikan kontribusi kepada laba bank secara konsolidasian.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi bank yang memiliki laba anak usaha terbesar pada periode semester I-2024. Di mana, kontribusi laba anak usaha terhadap induk grupnya senilai Rp 4,4 triliun atau naik hampir 29,41% secara tahunan (YoY).

Kondisi tersebut turut mendongkrak kinerja BRI secara konsolidasian dengan laba terbesar Rp 29,7 triliun. Pencapaian tersebut juga membuat bank yang dekat dengan wong cilik ini konsisten menjadi bank dengan laba paling besar di industri perbankan.

Baca Juga: Sejumlah Bank Lakukan Revisi Target Bisnis Tahun 2024, Ini Pertimbangannya

Anak usaha BRI yang memiliki kontribusi laba terbesar adalah PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang baru bergabung dengan BRI Grup saat pembentukan holding ultra mikro pada akhir 2021. Masing-masing kontribusi terhadap total laba usaha adalah 66,1% dan 18,9%.

Selanjutnya, ada PT Bank Mandiri Tbk yang mencatat laba anak usaha yang dikontribusikan ke induk usaha senilai Rp 2,98 triliun atau naik 6,81% YoY. Nilai tersebut setara dengan 11,25% dari total laba Bank Mandiri yang mencapai Rp 26,5 triliun di enam bulan pertama tahun ini.

Adapun, tiga kontributor terbesar dari laba anak usaha bank berlogo pita emas tersebut, antara lain PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Taspen dan AXA Mandiri Financial Services. Sayangnya, tak disebutkan secara pasti berapa kontribusi masing-masing perusahaan tersebut.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan pihaknya selalu mendorong perusahaan anak dari Bank Mandiri untuk menjadi leader di masing-masing industrinya. 

Ke depan, Bank Mandiri juga terus memperdalam sinergi antar bisnis, antar anak perusahaan, antar entitas di dalam sebuah konglomerasi Mandiri Group ini terutama dengan memanfaatkan customer base, khususnya yang dimiliki oleh Bank Mandiri dan juga BSI. 

Sigit secara terbuka juga mengungkapkan bahwa Bank Mandiri terus mencermati peluang-peluang yang ada dalam rangka memperkuat posisi Mandiri Group di industri finansial. Namun, ia tegas mengatakan bahwa setiap langkah yang diambil termasuk aksi korporasi tentu akan diperhitungkan dan dilakukan dengan cermat dan berhati-hati.

“Ini untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang kita lakukan tersebut memberikan nilai tambah untuk perusahaan, juga kepada nasabah nilai tambah juga untuk stakeholder kami,” ujar Sigit Rabu (31/7).

Sebagai pengingat, baru-baru ini Bank Mandiri juga melepas kepemilikan atas 60% saham pada Mandiri inHealth kepada IFG Life. Sehingga porsi kepemilikan saham Bank Mandiri di perusahaan asuransi jiwa tersebut saat ini tinggal 20%.

“Transaksi divestasi ini bagian dari rencana besar pemerintah dalam rangka memperkuat industri asuransi nasional yang rencananya dikonsolidasikan di bawah IFG,” tambahnya.

Terakhir, ada PT Bank Central Asia yang juga memiliki anak usaha yang kinerjanya tak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun, di periode semester I-2024 ini ada sedikit penurunan laba anak usaha sekitar 6,25% YoY menjadi Rp 1,5 triliun, mengutip laporan keuangannya.

Baca Juga: Ekspansi Kredit Topang Pertumbuhan Laba Bank

BCA juga tampaknya aktif mengevaluasi kinerja anak usahanya yang tercermin dari langkah terbarunya untuk menggabungkan PT BCA Finance dan PT BCA Multi Finance. Tujuan dari penggabungan dari dua entitas ini agar bisa menghasilkan entitas yang lebih kokoh dan efisien.

“Entitas anak yang menjadi kontributor laba bersih terbesar adalah BCA Finance,” ujar Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.

Pada prinsipnya, Hera bilang pengembangan entitas anak difokuskan pada sinergi dengan perusahaan induk. Dengan harapan, kehadiran anak usaha mampu memberikan solusi keuangan yang memenuhi beragam kebutuhan nasabah yang semakin berkembang.

Ke depan, Hera bilang BCA dan entitas anak akan semakin memperluas dan memperkuat ekosistem bersama baik di sektor jasa keuangan maupun sektor berorientasi teknologi potensial masa depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×