kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba anjlok 36,79 di kuartal I 2020, Bank Tabungan Negara (BBTN) revisi target bisnis


Jumat, 15 Mei 2020 / 16:16 WIB
Laba anjlok 36,79 di kuartal I 2020, Bank Tabungan Negara (BBTN) revisi target bisnis
Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala Mansury (tengah) berbincang dengan para direksi saat paparan kinerja triwulan I 2020 di Jakarta, Jumat (15/5).


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meraih kinerja yang belum mumpuni, laba perseroan tercatat menurun 36,79% (yoy) dari Rp 723 miliar pada kuartal I-2019 menjadi Rp 457 miliar.

Permintaan kredit perumahan (KPR) non subsidi yang melandai sejak akhir tahun lalu, ditambah adanya pandemi Covid-19 jadi alasannya.

Dari paparan daringnya, Jumat (15/5) perseroan pertumbuhan KPR non subsidi tercatat melambat 1,2% (yoy) menjadi Rp 72,06 triliun.

Baca Juga: Mulai bulan ini, BTN siap salurkan subsidi selisih bunga (SSB)

Sementara KPR subsidi masih tumbuh baik sebesar 10,4% (yoy) menjadi Rp 100,672. Adapun total portofolio kredit perseroan tumbuh 4,6% (yoy) menjadi Rp 253,25 triliun.

“Dari segmen pembiayaan syariah kami juga masih tumbuh baik sebesar 6,6% (yoy) menjadi Rp 23,91 triliun. Ini karena 71%-72% pembiayaan disalurkan ke segmen KPR subsidi,” kata Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury.

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi BCA 4,1%, Bank Mandiri 5,75%, BNI 5,5%, BRI 5,55%

Lambannya pertumbuhan kredit perseroan juga diperburuk dengan meningkatnya kualitas kredit. Non performing loan (NPL) gross meningkat dari 2,92% pada kuartal I-2019 menjadi 4,91% pada kuartal I-2020.

Meski demikian, Pahala bilang saat ini perseroan telah melakukan pencadangan yang cukup untuk mengatasi tingginya rasio kredit macet.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×