Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Pendapatan bunga bersih naik sebesar 3% yoy menjadi Rp2,94 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, dari Rp2,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung oleh pertumbuhan kredit.
Sementara, beban bunga mengalami peningkatan, terutama karena kenaikan bunga deposito dan beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.
Bank BTPN menyesuaikan kebutuhan dana pihak ketiga (DPK) dengan kebutuhan pendanaan kredit dan likuiditas, sehingga DPK tercatat meningkat 9% (yoy) menjadi Rp 116,37 triliun pada akhir Maret 2023, dari Rp106,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Lebaran Usai, Masih Ada Susulan THR Dividen dari 15 Emiten Ini
Pertumbuhan DPK disebabkan oleh peningkatan saldo deposito sebesar 10% yoy menjadi Rp76,81 triliun, dari Rp69,71 triliun, dan juga peningkatan saldo current account savings account (CASA) sebesar 7% yoy menjadi Rp39,57 triliun, dari Rp37,02 triliun. Sementara rasio CASA turun dari 34,7% menjadi 34,0%.
Aset tercatat meningkat sebesar 6% (yoy) menjadi Rp204,00 triliun pada akhir Kuartal I-2023, dari Rp192,38 triliun. Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 240,66% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 126,65% pada 31 Maret 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 29,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News