Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk (BTPN) melaporkan pertumbuhan laba bersih seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang kian menguat dan optimisme masyarakat terhadap geliat perekonomian memasuki masa endemi.
Bank BTPN mencatat Laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Kuartal I-2023 tercatat Rp 805 miliar, naik 7% (yoy) dari Rp752 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, mengatakan pertumbuhan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional sebesar 3% dan penurunan biaya kredit sebesar 4% (yoy).
Peningkatan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga sebesar 26% (yoy) sejalan dengan peningkatan kredit di segmen korporasi dan pembiayaan syariah dan naiknya pendapatan operasional lainnya sebesar 4% (yoy).
Baca Juga: TLKM dan BBCA Terbesar, Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Terkoreksi
“Bank BTPN berhasil menorehkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal awal 2023. Pencapaian awal tahun ini akan mendukung kinerja baik Bank BTPN untuk terus tumbuh,” ungkap Henoch dalam keterangan resminya, Kamis (4/5).
Lebih lanjut, Bank BTPN melaporkan permintaan kredit yang terus bertumbuh. Kredit di segmen korporasi dan usaha kecil dan menengah masing-masing meningkat sebesar 7% yoy dan 14% yoy, sementara pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11% yoy.
Total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 5% (yoy) menjadi Rp149,90 triliun, dari sebelumnya Rp142,37 triliun per akhir Maret tahun 2022 lalu.
Bank BTPN mengaku berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,38% akhir Maret 2023, turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,40% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,6% pada akhir Februari 2023.
Baca Juga: BTPN Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 11,8 Triliun di Kuartal I-2023
“Kami turut berbangga bahwa performa positif bank juga didukung oleh permintaan kredit yang terus bertumbuh. Meskipun begitu, kami senantiasa berkomitmen untuk terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan bisnis,” kata Henoch.
Biaya kredit menurun sebesar 4% (yoy) menjadi Rp416 miliar pada Kuartal I-2023. Bank BTPN terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit.
Pendapatan bunga bersih naik sebesar 3% yoy menjadi Rp2,94 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, dari Rp2,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung oleh pertumbuhan kredit.
Sementara, beban bunga mengalami peningkatan, terutama karena kenaikan bunga deposito dan beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.
Bank BTPN menyesuaikan kebutuhan dana pihak ketiga (DPK) dengan kebutuhan pendanaan kredit dan likuiditas, sehingga DPK tercatat meningkat 9% (yoy) menjadi Rp 116,37 triliun pada akhir Maret 2023, dari Rp106,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Lebaran Usai, Masih Ada Susulan THR Dividen dari 15 Emiten Ini
Pertumbuhan DPK disebabkan oleh peningkatan saldo deposito sebesar 10% yoy menjadi Rp76,81 triliun, dari Rp69,71 triliun, dan juga peningkatan saldo current account savings account (CASA) sebesar 7% yoy menjadi Rp39,57 triliun, dari Rp37,02 triliun. Sementara rasio CASA turun dari 34,7% menjadi 34,0%.
Aset tercatat meningkat sebesar 6% (yoy) menjadi Rp204,00 triliun pada akhir Kuartal I-2023, dari Rp192,38 triliun. Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 240,66% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 126,65% pada 31 Maret 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 29,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News