kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Bank DKI & BJB tumbuh di atas 30%


Rabu, 01 Mei 2013 / 10:08 WIB
Laba Bank DKI & BJB tumbuh di atas 30%
ILUSTRASI. Perumahan CitraGarden Sidoarjo yang dikembangkan Ciputra Group.


Reporter: Issa Almawadi, Nurul Kolbi |

JAKARTA. Kinerja bank pembangunan daerah (BPD) di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini terbilang meyakinkan. Dua BPD terbesar, yakni Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) serta Bank DKI, sukses membukukan kenaikan laba di atas 30% atau melampaui rata-rata pertumbuhan laba industri.

Laba Bank DKI misalnya, tumbuh 33,44% menjadi Rp 211,56 miliar. Sementara aset mencapai Rp 24,54 triliun atau meningkat 12,13%. Kenaikan aset dan laba sejalan dengan peningkatan kredit dan dana pihak ketiga, masing-masing 12,85% dan 16,28%. "Kredit kami menembus Rp 15,09 triliun," kata Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, dalam siaran pers, Selasa (30/4).

Perolehan laba juga tertopang oleh perbaikan kualitas kredit yang berimbas pada menurunnya biaya pencadangan. Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank DKI berada pada posisi 2,3%, menyusut dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,17%. Adapun rasio intermediasi (LDR) meningkat dari 65,53% per Maret 2012 menjadi 75,65%.

Eko menjelaskan, performa menggembirakan ini mampu meyakinkan pemegang saham mayoritas, yakni Pemprov DKI, untuk menambah modal. April 2013 ini, Pemprov DKI sudah merealisasikan penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp 450 miliar, sehingga modal disetor Bank DKI naik menjadi  Rp1,58 triliun. "Penguatan modal menjadi pijakan dasar bagi kami untuk ekspansi," ujar Eko.

BJB membukukan pertumbuhan laba 32,46% menjadi Rp 369,77 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 279,07 miliar. Bien Subiantoro, Direktur Utama BJB, menjelaskan kontribusi perolehan laba lantaran pendapatan bunga meningkat dan biaya dana (cost of fund) menurun. Pada periode tersebut, bunga bersih BJB Rp 1,08 triliun dari Rp 794,29 miliar di kuartal I 2012.

BJB juga sukses memangkas biaya deposito dari sebelumnya Rp 32,3 triliun menjadi Rp 22,62 triliun. "Posisi giro BJB meningkat 28,5% menjadi Rp 15,4 triliun, dengan posisi tabungan meningkat 42,5% menjadi Rp 7,1 triliun," terang Bien.

Berbeda dengan BJB dan Bank DKI, Bank Jawa Timur (Jatim) tidak terlalu beruntung. Labanya tumbuh pas-pasan. Laba bersih Bank Jatim hanya beringsut 1,66% dari
Rp 214,62 miliar ke Rp 218,18 miliar, tertekan NPL.

Meski laba naik tipis, secara bisnis Bank Jatim tumbuh lumayan. Penyaluran kredit misalnya, naik 13,53% menjadi Rp 18,8 triliun. Pendapatan bunga bersih naik 16,7% menjadi Rp 547,93 miliar. "Sementara pendapatan non-bunga (fee base income)  meningkat dari Rp 72,57 miliar menjadi Rp 111,27 miliar, atau 53,32%," tutur Hadi Sukrianto, Direktur Utama Bank Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×