Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Ahmad Febrian
Tetapi, di samping itu hal ini memang tidak dapat dipungkiri akan terjadi di sektor perbankan. Setidaknya, sampai ekonomi kembali pulih, perlambatan kinerja perbankan mulai dari laba hingga kredit masih akan berlanjut.
"Kemungkinan profit bank akan turun, kalau BCA turun 4% itu justru jauh lebih bagus dibandingkan bank lain, bahkan di luar negeri yang turunnya bisa 20%-40%," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma justru mengatakan penurunan laba BCA sebesar 4% jauh lebih baik dibandingkan proyeksi. "Turunnya tidak sejelek yang saya bayangkan, sebetulnya bagus," katanya.
Baca Juga: Diterpa pandemi, DPK dan rasio keuangan BCA masih positif
Menurut Suria, berbeda dengan bank kompetitornya BCA lebih bisa mengendalikan biaya bunga lewat optimalisasi dana murah (CASA) yang kuat.
Memang, pada Semester I 2020 BCA masih mampu mempertahankan rasio CASA tetap di level 75,6%, nyaris tidak bergerak dari tahun sebelumnya. Malah kalau dirinci, dana giro dan tabungan BCA di semester I 2020 justru naik masing-masing 12,8% dan 13% secara yoy.
Lebih lanjut, Dia juga mengatakan kalau secara umum sektor perbankan bakal mengalami penurunan laba. Termasuk empat bank besar yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), BCA dan BNI. "Tapi mungkin yang turun paling rendah itu BCA," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News