Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) atau SMBC Indonesia mencatatkan penurunan laba bersih hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2025.
Merujuk laporan keuangannya, SMBC Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp 1,74 triliun per akhir September 2025.
Capaian ini menurun 23,85% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,29 triliun.
Sementara itu, pendapatan bunga tercatat sebesar Rp 18,25 triliun atau naik 5,92% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 17,23 triliun. Beban bunga tercatat naik tipis 0,34% YoY dari Rp 6,23 triliun menjadi Rp 6,25 triliun.
Baca Juga: Jaga Kualitas, SMBC Indonesia Akui Kredit UMKM Sedang Melambat
Alhasil pendapatan bunga bersih perseroan tumbuh 9,08% YoY menjadi Rp 11,99 triliun hingga September 2025. Pada kuartal III 2024, pendapatan bunga bersih mencapai Rp 10,99 triliun.
Adapun beban operasional lainnya naik 20,58% YoY menjadi Rp 9,47 triliun. Ini meningkat dibanding kuartal III 2024 yang sebesar Rp 7,85 triliun.
Selain itu, SMBC Indonesia mencatat kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) naik 45,02% YoY menjadi Rp 3,99 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,75 triliun.
Kemudian, SMBC Indonesia dicatat membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 13,8 triliun, meningkat 11% YoY.
Kontribusi pasca akuisisi dari Grup OTO mendorong peningkatan NIM Perseroan menjadi 7,1% pada September 2025 dari 6,8% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bank SMBC Kantongi Restu OJK untuk jadi Induk Konglomerasi SMBC di Indonesia
"SMBC Indonesia tetap fokus mempertahankan NIM yang sehat di tengah suku bunga kredit yang kompetitif, kenaikan biaya pendanaan, dan volatilitas pasar yang terus berjalan," jelas Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).
Penyaluran kredit mencapai Rp 186,2 triliun, meningkat 6% yoy dari Rp 175,1 triliun pada tahun sebelumnya. Kredit di segmen retail juga menunjukkan pertumbuhan, seperti Joint Finance (34% yoy), Jenius di luar Digital Mikro (8% yoy), dan Mikro (7% yoy). Kolaborasi Perseroan dengan Grup OTO turut mendorong peningkatan penyaluran di segmen Joint Finance.
Di segmen lain, kredit korporasi dan komersial meningkat 10% yoy, sementara piutang pembiayaan Grup OTO naik 11% yoy.
Dari sisi pendanaan, SMBC Indonesia menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 121,31 triliun pada kuartal III 2025, naik 6,99% YoY dari sebelumnya Rp 113,39 triliun pada kuartal III 2024.
Selanjutnya: Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat
Menarik Dibaca: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Jus Delima
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


/2025/05/29/662603671.jpg) 
  
  
  
  
  
  
 











