kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Laba bersih Maybank Indonesia turun 29% di kuartal I 2021


Jumat, 30 April 2021 / 15:32 WIB
Laba bersih Maybank Indonesia turun 29% di kuartal I 2021
ILUSTRASI. Laba bersih Maybank Indonesia turun 29% di kuartal I 2021


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk masih mengalami kontraksi laba bersih secara tahunan pada kuartal I 2021. Namun, kinerja bank ini secara kuartalan sudah mengalami peningkatan signifikan.

Di tiga bulan pertama tahun ini, Maybank mencatatkan laba bersih Rp 381 miliar atau turun 29,18% dari Rp 538 miliar periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Hal ini disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sejak Kuartal I 2020.

Sedangkan dibandingkan kuartal IV 2020, laba Maybank telah meningkat sebesar 127,6% yang didukung upaya  bank ini yang secara selektif memanfaatkan peluang pasar yang tengah bertumbuh melalui layanan perbankan digital. Biaya kredit juga menurun dibanding kuartal sebelumnya, seiring kebijakan Maybank yang tetap disiplin dalam menjaga kualitas asetnya.

Net interest income (NII) atau pendapatan bunga bersih Maybank di kuartal I 2021 juga menurun sebesar 13,7% menjadi Rp 1,7 triliun oleh menurunnya loan balance (saldo kredit). Maybank juga melihat adanya perbaikan kredit. Meskipun demikian, Maybank tetap mengambil langkah untuk mempertahankan strategi pertumbuhan kredit secara selektif akibat dari pandemi.

Baca Juga: Penyaluran kredit perbankan pada Maret 2021 mengalami perlambatan secara tahunan

Sementara, net interest margin (NIM), atau margin bunga bersih Maybank juga turun 61 basis poin menjadi 4,35% di kuartal I 2021, dibandingkan 4,96% pada Maret 2020 sebagai akibat dari penurunan imbal hasil kredit. Penurunan imbal hasil kredit ini seiring dengan turunnya suku bunga Bank Indonesia dan sebagai akibat dari program restrukturisasi kredit kepada nasabah yang bisnisnya terdampak pandemi.

Selain itu, Maybank mampu menurunkan biaya bunga (cost of funds) sebesar 126 basis poin dengan berfokus pada pertumbuhan likuiditas CASA untuk menjaga tekanan pada marjin.

Pendapatan non bunga atau fee-based income Maybank turun 24% menjadi Rp 453 miliar akibat menurunnya fee income terkait global market. Turunnya pendapatan fee-based tertahan oleh naiknya pendapatan fees terkait bancassurance dan wealth management masing-masing sebesar 89,7% menjadi Rp 65 miliar dan 33,8% menjadi Rp 40 miliar.

Pada kuartal I tahun 2021, Maybank menempuh langkah yang lebih konservatif, dan hati-hati dalam melakukan ekspansi kredit di tengah dampak disrupsi pasar akibat Covid-19. Hal ini menyebabkan penyaluran kredit Maybank Indonesia turun 17,2% menjadi Rp101,7 triliun dibanding Rp122,9 triliun per 31 Maret 2020.

Meski demikian, Maybank Indonesia akan terus menempuh langkah proaktif untuk membantu nasabah menghadapi tantangan dan fokus pada restrukturisasi kredit untuk memastikan dan memperhatikan keberlangsungan bisnis nasabah serta menjaga kualitas aset.

Pada kuartal I 2021, Maybank Indonesia melakukan berbagai langkah untuk mengelola biaya overhead (OHC), sehingga dapat diturunkan 11,4% menjadi Rp1,4 triliun. Hal ini didukung oleh berbagai upaya perbaikan terkait manajemen biaya bank dan berbagai kebijakan manajemen untuk menekan biaya pada seluruh lini bisnis Maybank, sehubungan dengan diberlakukannya work from home selama pandemi.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, pencapaian kinerja kuartal I 2021 mencerminkan kondisi ekonomi yang masih menantang di awal tahun ini. "Kami akan terus memonitor resiko terhadap portofolio kami, dan di saat sama, terus mengejar peluang-peluang yang ada, khususnya terkait layanan perbankan digital kami," kata Taswin dalam keterangan resminya, Jumat (30/4).

Dia menambahkan, pihaknya senantiasa bersikap hati-hati dan sigap dalam mengantisipasi dan memitigasi dampak lanjutan dari pandemi beberapa waktu ke depan, selain juga terus memberikan dukungan kepada nasabah untuk memastikan keberlangsungan bisnis mereka.

Taswin optimistis ekonomi akan kembali pulih tahun ini, didukung oleh program stimulus pemerintah dan vaksinasi Covid-19.

Presiden Komisaris Maybank Indonesia Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, terlepas dari gejolak pasar yang tengah terjadi, Maybank yakin kekuatan dalam mengelola aset dan liabilitas, didukung oleh permodalan yang kuat dan level likuiditas yang solid, dapat membantu kami menghadapi tantangan pada kuartal mendatang.

"Kami berhasil meningkatkan pertumbuhan pembiayaan Syariah, yang didukung oleh implementasi strategi ‘Sharia First’. Pengalaman kami mengajarkan untuk terus fokus dalam mengubah tantangan menjadi peluang. Di saat yang sama, kami berupaya untuk memperkuat posisi brand dengan meningkatkan layanan perbankan digital dan tetap fokus pada pelayanan nasabah dimana hal ini dapat memperkuat pijakan kami ketika ekonomi membaik." imbuhnya.

Selanjutnya: Saham Bank Mandiri (BMRI) direkomendasikan beli meski kinerja tahun lalu menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×